Tidak tampak..bukan berarti tidak ada..

Monday, December 17, 2007

Quotation

Semakin banyak tantangan, bila kita ikhlas menjalaninya, maka semakin barokah juga apa yang kita kerjakan-Bu Mus (NA Muslimah Hafsari Hamid)

MANDIRI

Waktu lahir, kita memiliki keergantungan yg tinggi pada orang lain. Namun ketika kita mati, kita akan mempertanggung jawabkan segalanya sendiri dihadapan Allah..Artinya, selama proses kehidupan yang kita jalani mulai lahir sampai meninggal, dituntut terjadinya perubahan pada diri kita, dari tergantung pada mahluk menjadi tidak tergantung (mandiri)-karena satu2nya tempat bergantung hanya Allah-. Maka, kita harus mempersiapkan diri dan selalu berusaha untuk bisa melepaskan ketergantungan pada mahluk, dalam segala hal Mungkin akan sulit mencapai hal ini, tapi dengan selalu menyadari bahwa tidak ada yang lebih layak menjadi tempat bergantung selain Allah, akan memudahkan kita menjadi kuat dan mandiri. Orang tua, keluarga, sahabat, semua org (bahkan orang yg ga dikenal sekalipun) bukanlah tempat bergantung, mereka adalah orang2 yang dapat membantu kita untuk menjadi lebih kuat..Yup, Novi..kini saatnya menempatkan sesuatu pada tempatnya, bermetamorfosislah menjadi wanita yang kuat mandiri dan lakukan sesuatu yang berguna buat orang lain..Berusahalah mencapai itu..Bukankah sebaik2 org adalah yang berguna buat orang lain?bukan yang malah nyusahin&repotin orang lain..

Mmm, sejujurnya, setelah nulis kata2 yang diatas td, sesaat ku merasa sedih karna rasa sepi yang tiba2 menyergap. Tampaknya terlalu berlebihan ya,apa karena lg dengerin lagu Ebit G. Ade-menjaring matahari?hehehe, nuduh :p Tapi, bener apa yg dibilang lagu itu: ”hidup terus diburu, berpacu dengan waktu”..ga ada waktu utk terus2an mengasihani diri, dah dari sononya hidup adalah perjuangan utk mencapai tujuan akhir yang diharapkan, lagian sapa bilang sendiri?emgnya org lain jg ga berjuang?kita sekarang kan sedang sama2 berjuang :)

Makasih banyak bwt org2 yg udah menjadi penguatku :)

Sunday, October 07, 2007

Sedekah ke siapa ya??

Suka ngerasa bingung ga siy klo mau ngasi sumbangan ke pengemis/pengamen di jalan?klo aku kadang suka ga yakin uang yang kita keluarkan itu bakal dipake untuk hal yang berguna, lagi pula banyak dari para pengemis itu yang secara fisik masih segar bugar, klo mereka terus2an dikasih uang tanpa perlu usaha, kita malah ngedidik mereka jadi pemalas..Pengennya ngasi sedekah tu ke org yg emg bener2 perlu, tapi dia menjaga dirinya dari meminta2..tapi kan susah bgt nemuin org yg punya harga diri kayak gitu..

Akhirnya kemarin aku dapet cara lain untuk bersedekah..tapi aku mau cerita dulu.
Awalnya aku agak keberatan sama org yg ngasi uang angkot lebih, karna nanti si supir angkot jadi netapin standar yang lebih tinggi ke penumpang lain..tapi setelah beberapa waktu ngamatin tukang angkot, pandanganku itu agak berubah..Bang supir angkot itu, meskipun udah kerja dari pagi ampe malem untuk ngejar setoran (kerja kerasnya mungkin lebih besar dibanding kita2), masih juga kesusahan untuk menuhin targetnya, belum lagi dijutekin ma penumpang, stress dijalanan klo lg macet, di bentakin&diklaksonin ma mobil2 pribadi yg lg ga sabaran, pungli dijalanan, makin bikin mereka susah&uang yg mereka dapet untuk anak-istri dirumah sedikit sekali.. Kasian sekali bang supir itu..tapi ada satu hal yang kutangkap:mereka butuh bantuan keuangan, tapi mereka ga serta merta jadi pengemis, mereka tetep berusaha & bekerja..Jadi, supir angkot itu mungkin lebih baik untuk ngedapetin sedekah daripada para pengemis (pendapat pribadi, tapi mudah2an bisa jadi amal). Trus tentang standar ongkos yang naik?hehehe itu siy hanya perkiraan sendiri aja.. Emang segampang itu naikin tarif??para supir angkot juga kan punya sistem sendiri dalam netapin tarif..malah seringnya org2 pada kurang klo bayar angkot (sering bgt liat orang yg bayar terus kabur—mmm, pernah jd pengalaman pribadi jg siy :D duuh maaph ya bang).

Pokoknya sekarang siy aku ngajak temen2 yg dah baca tulisan ini utk lebih bersimpati ama bang supir (dan orang ‘kecil’ lainnya siy..): klo bisa kasi ongkos lebih (sambil sedekah), trus bilang makasih sambil senyum ke bang supirnya (senyum juga kan sedekah, jadi dobel tuh), trus kita doain juga..yaah, meskipun mungkin yang kita lakukan itu ga seberapa, tapi Allah tau apa yang ada dalam hati kita..:) wallahu’alam


Purifikasi hidup..


“Air laut baru akan kehilangan rasa pahitnya setelah ia menguap ke langit..begitulah air laut menemui kemurniannya, ia harus mengangkasa melewati awan”-Ferroukhi, Le grand voyage-

Alangkah bahagianya jika kita bisa menghadap Sang Khalik dengan kemurnian jiwa sejati. Untuk mencapai kemurnian tersebut, kita harus melewati perjalanan jauh yang penuh rintangan..seperti halnya perjalanan air laut yang mengangkasa..semakin sulit perjalanan, semakin kita memurnikan jiwa kita..dalam setiap rintangan terdapat ampunan dosa dan pahala (jika kita ikhlas). Namun di bulan Ramadhan ini, Allah melimpahkan kasih sayang-Nya, bagi hamba yang sungguh2 berdoa pada-Nya untuk mengampuni dosa2nya, maka doa tersebut akan dikabulkan..Jadi, bukan tidak mungkin kita bisa mencapai kemurnian tersebut, dan seperti disebutkan diawal, apakah yang lebih utama dan lebih indah selain menghadap-Nya dengan kemurnian jiwa sejati? Bulan Ramadhan dan berhaji, (menurut pendapat pribadi) adalah momen yang tepat untuk menyambut kematian terindah kita , jadi harus dimanfaatkan dengan sebaik2nya. Nah, meskipun sekarang udah memasuki hari-hari terakhir bulan Ramadhan, jangan jadi makin lemes, semangaaat..ada malam lailatul qadr di 10 hari terakhir, ada begitu besar ampunan yang dijanjikan, sapa tau kita tidak akan menemui lagi Ramadhan tahun depan..ingatlah, waktu kematian kita semakin dekat.. kita siapkan perjumpaan kita dengan Sang Kekasih dengan sebaik2 jiwa yang murni :)
Wallahu’alam

RASULULLAH MENYURUH KITA
Taufik Ismail (1990)

Rasul menyuruh kita mencintai yatim piatu
Rasul sendiri waktu kecil tanpa ayah, tiada ibunda
Mencintai anak yatim piatu adalah mencintai Rasul kita

Rasul menyuruh kita mencintai orang miskin
Rasul sendiri tanpa harta, dia lelaki yang sungguh miskin
Mencintai orang miskin adalah mencintai Rasul kita

Rasul menyuruh kita mencintai orang lapar
Rasul sendiri ketat ikat pinggangnya, tak pernah longgar
Mencintai orang lapar adalah mencintai Rasul kita

Rasul menyuruh kita mencintai orang-orang tergilas
Rasul sendiri teladan ketegaran ketika ditindas
Mencintai orang tertindas adalah mencintai Rasul kita

Rasul menyuruh kita mencintai hewan, pohon dan lingkungan
Rasul sendiri lemah lembut pada kucing kesayangan
Mencintai satwa dan alam lingkungan adalah mencintai Rasul kita

Rasul menyuruh kita santun dalam beda pendapat
Rasul sendiri tidak marah bila beliau didebat
Santun dalam beda pendapat adalah mencintai Rasul kita

Kita cintai orang-orang lapar dan berkekurangan
Kita cintai orang-orang tertindas, dimanapun mereka
Kita cintai anak yatim dan piatu
Pada Rasulullah kita bersangatan cinta
Gemetar kami dalam zikir
Gagap kami menyanyikan shalawat
Tiada cukup butir tasbih
Tiada memada kosa kata
Dalam membalas cintanya
Secara sederhana



Wednesday, September 19, 2007

PESAN RASUL JELANG PUASA

Wahai manusia, sungguh telah datang pada kalian bulan Allah dengan membawa berkah, rahmat dan maghfirah. Bulan yang paling mulia disisi Allah. Hari-harinya adalah hari2 paling utama, malam2nya adalah malam2 yang paling utama. Jam demi jam, menit dan detik demi detiknya adalah saat yang paling utama. Inilah bulan ketika kamu semua diundang menjadi tamu Allah dan dimuliakan-Nya. Di bulan ini setiap hembusan nafasmu menjadi tasbih, tidurmu dibulan ini menjadi ibadah, amalmu diterima dan doa2 mu dikabulkan.

Bermohonlah kepada Allah Rab-mu dengan niat yang tulus dan hati yang suci agar Allah membimbingmu untuk melakukan shiyam dan membaca kitab-Nya. Celakalah orang yang tidak mendapat ampunan Allah di bulan yang agung ini. Kenanglah dengan rasa lapar dan hausmu, kelaparan dan kehausan di hari kiamat. Bersedekahlah kepada kaum fukara dan masakin. Muliakanlah orang tuamu, sayangilah yang muda, sambunglah tali persaudaraanmu, jaga lidahmu, tahan pandanganmu dari apa yang tidak halal kamu memandangnya, dan pendengaran yang dari apa yang tidak halal kamu mendengarnya.

Kasihanilah anak2 yatim, niscaya dikasihi manusia anak2 yatimmu. Bertobatlah kepada Allah dari dosa2mu. Angkatlah tangan2mu untuk berdoa pada waktu shalatmu karena itulah saat2 yang paling utama ketika Allah azza wajalla memandang hamba-Nya dengan penuh kasih. Dia menjawab ketika mereka menyeru-Nya, menyambut ketika mereka memanggil-Nya dan mengabulkan ketika mereka berdoa kepada-Nya.
Wahai manusia, sesungguhnya dirimu tergadai karena amal2mu. Maka, bebaskanlah dengan istighfar. Punggungmu berat menanggung beban (dosamu), maka ringankanlah dengan memperpanjang sujudmu. Ketahuilah Allah Taala bersumpah dengan segala kebesaran-Nya bahwa Dia tidak akan mengazab orang yang shalat dan sujud dan tidak akan mengancam mereka pada hari manusia berdiri dihadapan Rabbul Alamin.

Wahai manusia, barang siapa diantara kalian memberi buka puasa kepada seorang mukim yang berpuasa dibulan ini, maka disisi Allah nilainya sama dengan membebaskan seorang budak dan diampuni dosanya yang telah lalu.

(sahabat bertanya: Ya Rasulullah, tidaklah kami semua mampu berbuat demikian. Rasulullah melanjutkan)


Jagalah dirimu dari api neraka walaupun hanya dengan sebiji kurma. Jagalah dirimu dari api neraka walau dengan seteguk air. Wahai manusia, siapa yang membaguskan akhlaknya dibulan ini, ia akan berhasil melewati jembatan sirathal mustaqim pada hari ketika kaki2 lain tergelincir. Siapa yang memperbanyak shalawat kepadaku dibulan ini, Allah akan memberatkan timbangannya pada hari ketika timbangan meringan. Barang siapa pada bulan ini membaca satu saja ayat Al-Quran, maka ganjarannya sama dengan mengkhatam Al-Quran pada bulan lain.

Wahai manusia, sesungguhnya pintu surga dibukakan, maka mintalah kepada Tuhanmu agar pintu itu tak akan ditutup untukmu. Dan pintu neraka ditutup, maka mohonlah kepada Rab-mu agar tidak pernah membukanya untukmu. Setan2 dibelenggu ada dibulan ini dan mintalah agar ia tak pernah menguasaimu.
Amirul mukminin berdiri dan berkata: Ya Rasulullah, apa amal yang paling utama di bulan ini? Nabi menjawab, Ya Abal Hasan, amal yang paling utama adalah menjaga diri dari apa yang diharamkan Allah.

(diambil dari buku:Majalah Ramadhan)


Wednesday, September 12, 2007

MARHABAN YA RAMADHAN

Alhamdulillah, besok mulai masuk bulan ramadhan..mudah2an kita bisa manfaatin kesempatan ini dengan sebaik2nya untuk menjadi lebih baik dihadapan Allah..saya selalu berharap lebih di bulan ini dan saya yakin Allah tidak pernah mengingkari janji-Nya :) Maka, untuk meringankan langkah di bulan suci ini, saya memohon maaf dari hati yang terdalam kepada teman2 semua dan tak lupa saya mengucapkan, Selamat menjalankan ibadah di bulan ini. Bismillah..

Sunday, July 15, 2007

Takdir

Nasib, usaha, dan takdir bagaikan tiga bukit biru samar2 yang memeluk manusia dalam lena. Mereka yang gagal tak jarang menyalahkan aturan main Tuhan. Jika mereka miskin, mereka mengatakan bahwa Tuhan, melalui takdir-Nya, memang mengharuskan mereka miskin. Bukit-bukit itu membentuk konspirasi rahasia masa depan dan definisi yang sulit dipahami sebagian orang. Seseorang yang lelah berusaha menunggu takdir akan mengubah nasibnya. Sebaliknya, seseorang yang enggan membanting tulang menerima saja nasib yang menurutnya tak kan berubah karena semua telah ditakdirkan. Inilah lingkaran iblis yang umumnya melanda para pemalas. Tapi yang pasti, pengalaman selalu menunjukan bahwa hidup dengan usaha adalah mata yang ditutup untuk memilih buah-buahan dalam keranjang. Buah apapun yang didapat, kita tetap mendapat buah. Sedangkan hidup tanpa usaha adalah mata yang ditutup untuk mencari kucing hitam didalam kamar gelap dan kucingnya tidak ada.

Menurut Quraish Shihab, Takdir berasal dari kata qadr, yakni kadar, ukuran, dan batas. Segala sesuatu dari yang terbesar hingga yang terkecil, ada takdir yang ditetapkan Tuhan atasnya (lihat QS 65:3). Matahari beredar ditempat peredarannya, itulah takdir Yang Mahaperkasa lagi Maha Mengetahui, begitu juga dengan bulan (lihat QS 36:38). Rumput hijau atau yang hangus terbakarpun berlaku atasnya takdir Tuhan (lihat QS 87:4-5). Bagaimana ia tumbuh subur, mengapa ia kering, berapa kadar kekeringannya, kesemuanya itu ukurannya telah ditetapkan oleh Allah. Itulah takdir atau sunatullah yang menurut para rasionalis disebut sebagai hukum2 (Tuhan yang berlaku di) alam.

Manusia mempunyai takdir sesuai dengan ukuran yang diberikan oleh Allah atasnya. Makhluk ini tidak dapat terbang seperti burung. Ini adalah takdir-Nya atau ukuran kemampuan yang ditetapkan Tuhan atasnya. Disamping itu, manusia berada dalam lingkungan takdir, sehingga apa yang dilakukanya tidak terlepas dari hukum2 dengan aneka kadar ukurannya itu.

Harus diingat bahwa hukum2 itu banyak, dan kita diberi kemampuan untuk memilih-tidak seperti matahari dan bulan, misalnya. Kita dapat memilih (dengan melibatkan potensi akal, jasad, dan hati-red) yang mana diantara takdir (ukuran2) yang ditetapkan Tuhan yang kita ambil.

Umar bin Khaththab membatalkan rencana kunjungannya ke satu daerah karena mendengar adanya wabah di daerah tersebut. Beliau ditanya: ’Apakah Anda menghindar dari takdir Tuhan?”, Umar menjawab: ”Saya menghindar dari takdir satu ke takdir yang lain”.
Berjangkitnya penyakit akibat wabah merupakan takdir Tuhan. Bila menghindar sehingga terbebas dari wabah, ini juga takdir. Kalau begitu ada takdir baik dan takdir buruk. Tetapi ingat, kita diberi takdir untuk memilih.


Nasib adalah setiap deretan titik-titik yang dilalui sebagai akibat dari setiap gerakan2 konsisten usahanya, dan takdir adalah ujung titik2 itu.

Sumber tulisan:
1. Shihab, Quraish. 1994. Lentera hati. Bandung: Mizan. h. 98
2. Hirata, Andrea. 2005. Laskar pelangi. Yogyakarta: Bentang.

Gaya hidup

Waktu kecil, aku dan adik pertama sering diminta nemenin nenek di rumahnya selama beberapa hari, sementara 2 adikku yang lain tinggal di rumah karena mereka terlalu kecil untuk pisah dari umi(panggilan untuk ibuku). Selama disana, kami diajak jalan2, bermain di timezone, dibelikan makanan yang enak,dll..tapi, seringkali kami tidak bisa menikmati kesenangan itu dengan bebas karena kami selalu teringat ke 2 adik kecil yang ada dirumah..kami merasa bersalah karena bersenang2 sendiri sementara mereka berdua hanya menunggu dirumah untuk mendengar cerita2 kami. Oleh karena itu, setiap beli makanan, kami selalu minta 4, 2 untuk kami makan sendiri, dan sisanya dibawa pulang sebagai oleh2. Kami semua dididik oleh orang tua agar selalu berbagi, baik lauk pauk di meja makan, atau air timbaan dikamar mandi kalau pagi2 mau sekolah. Kalau semua bisa kebagian, kami semua senang, meskipun rasa kekurangan selalu ada..bukankah fitrah manusia tidak pernah merasa cukup, sebanyak apapun yang diterimanya??

Sejak memasuki SMP hingga sekarang, lingkungan sekolah berbeda dengan lingkungan waktu kecil(SD). SMP dan SMAku cukup terkenal dengan lingkungan anak2 berada, begitu masuk kuliah, meskipun di perguruan tinggi negri, rasanya juga didominasi oleh anak2 orang berada..Hal ini membawa pengaruh cukup besar untuk menggerus nilai2 yang ditanamkan orang tuaku sejak kecil..Aku mulai mengenal mall, bioskop, tempat karaoke, cafe, restoran, barang2 bermerek dari dunia fashion, lagu2, dan masih banyak lagi kesenangan yang ditawarkan oleh dunia luar. Ketika mengenalnya pertama kali, senang rasanya bisa mengetahui hal baru& ingin mencobanya lagi dan lagi, hanya untuk bisa mengikuti perkembangan teman2.. seperti candu, awalnya hanya karena rasa ingin tau saja, kemudian berkembang jadi hiburan pelepas penat, akhirnya dia menjelma menjadi kebutuhan yang harus dipenuhi..gaya hidup yang baru ini mengaburkan dan bisa mengesampingkan hal yang benar2 pokok dalam hidup.

Lagi2 aku harus berterimakasih ke kedua orang tuaku, karena nilai2 yang ditanamkan mereka begitu kuat. Setiap kali aku melakukan hal yang sifatnya hambur& berlebihan, akan muncul penyesalan, kesedihan, tidak tenang dan rasa malu, sehingga bisa mencegah penghamburan uang lebih jauh. Pertanyaan yang berulang2 ditanyakan:kenapa aku tidak bisa menahan diri untuk tidak melakukan itu?..Perasaan menyesal itu seringkali muncul biasanya setelah aku melakukan kegiatan seperti:nonton di bioskop, makan2 di restoran mewah, dan sejenisnya.. Buatku, inti dari menonton film yaitu melihat dan mengambil pelajarannya, hal itu tidak melulu harus dilakukan di bioskop, kita masih bisa melihat dr VCD& TV di rumah, begitu juga dengan makan, keutamaan makan adalah mengisi perut supaya tubuh bisa menjalankan aktivitas dengan optimal. Kalau berpakaian, yang penting aurat tertutup, bersih, dan indah..Aku hanya merasa uang yang dipakai itu bisa digunakan untuk hal lain yang lebih penting..meskipun tidak besar jumlahnya, tapi ada orang lain yang bisa sangat menghargai uang sejumlah itu, aku malu bila mengunakannya hanya untuk memenuhi kesenangan pribadi, aku malu pada 88’4’26’5’8’..

Hehehe, karakter orang melarat ya :p but, it is me.. begitulah caraku bisa merasa tenang dan bahagia..Sama sekali aku tidak menyalahkan orang2 yang membuka usaha hiburan itu, karena mereka hanya menawarkan, adalah pilihan kita untuk membelinya. Tapi kita harus ingat, banyak yang ditawarkan, tapi pilihlah yang dibutuhkan, dan hanya kita sendiri yang tau apa yang benar2 kita butuhkan..

Akhirnya..

Alhamdulillah, akhirnya mulai ada hasil yang muncul dr kerja di lab..makin yakin, kalo kerja keras ga akan sia2, karna Allah ga akan menyia2kan usaha hamba-Nya. Makasih buat bantuan temen2 atas doa, saran & kerjasamanya :)

Sunday, July 01, 2007

Kematian

Walaupun kematian adalah kesedihan, tetapi itu hanya menurut pandangan orang yang ditinggal, sedangkan bagi yang meninggal, kematian dapat menjadi suatu nikmat. Bagaimana tidak nikmat, bukankah kematian merupakan jalan satu-satunya untuk memperoleh kebahagiaan yang abadi?
”Takutkah Anda mati?”, demikian tanya seseorang kepada kawannya.
”Kemana aku pergi bila aku mati?”, sang kawan balik bertanya.
”Kepada Tuhan!”, jawabnya.
”Aku tak perlu takut, karena aku menyadari bahwa segala sesuatu yang bersumber dari-Nya adalah baik. Dia tidak memberi kecuali yang baik.”

[Shihab, Quraish. 1994. Lentera hati. Bandung: Mizan. h. 101-102]

Usaha = Bergerak..bergerak..dan bergerak

Manusia hanya bisa berencana dan berusaha, Allah lah yang menetapkan hasil. Kita sering merasa putus asa dan kecewa bila usaha yang kita lakukan tidak berbuahkan hasil, padahal hasil bukanlah wewenang kita, hasil mutlak milik Allah. Kewajiban kita hanyalah berencana, berusaha dan terus berusaha, kemudian menyerahkan keputusan ditangan Allah. Allah tidaklah melihat hasil dari usaha kita, yang Dia lihat adalah proses/usaha yang sudah kita lakukan untuk memanfaatkan seluruh potensi yang sudah diberikan-Nya (akal, ruh dan jasad), dan dilakukan semata2 untuk-Nya (ikhlas).. Selama proses yang kita jalani itu, meskipun sudah kita niatkan hanya untuk-Nya, bukan berarti perjalanan kita akan mulus begitu saja. Justru, semakin kuat niat kita untuk memurnikan proses tersebut, maka ujian Allah akan semakin besar pula...dan, adalah pilihan kita untuk tetap bertahan pada pendirian kita semula, atau putus asa dan menyerah?? Sesungguhnya Allah tidak dirugikan sedikitpun ketika kita menyerah, tapi yang sangat merugi adalah diri kita sendiri.

Kita PASTI bisa menghadapi ujian tersebut kalo kita bisa bersabar, karena ujian tidaklah ditimpakan pada seseorang melainkan sesuai kesanggupannya..kalo ngerasa ga sanggup??Allah udah ngasih petunjuk: ”Jadikan shalat dan sabar sebagai penolongmu”..Ya, hanya Allah yang akan memberi pertolongan untuk menguatkan kita, tapi Dia sudah menentukan caranya, yaitu lewat shalat dan sabar. Yakin deh, pertolongan Allah itu dekat, dari arah yang ga disangka2, dan Dia akan memberikan hasil yang TERBAIK..Percaya itu, karena Allah sesuai dengan prasangka hamba-Nya..tapi, kapan hasil itu akan terlihat?? bukan urusan kita memikirkannya, kewajiban kita pada-Nya belum kita penuhi masa’ dah mau nuntut hasil? berusaha terus dan teruslah berusaha..

Lagi mikir tentang hal diatas, ehh, dapet artikel bagus yang masih berkaitan dengan topik kali ini..Kadang kebetulan2 itu saling berintegrasi dan menuntun kita pada suatu jalan..Makin yakin deh kalo Allah itu ga ninggalin kita gitu aja :)

Di artikel itu disebutkan bahwa, spirit agama Islam adalah bergerak. Spirit itu tercermin didalam 2 ibadah wajib umat islam yaitu shalat dan haji. Di dalam shalat, kaum muslim diharuskan menggerakan seluruh anggota tubuh secara beraturan. Begitu pula dengan tawaf, berjalan mengelilingi Ka’bah sebanyak 7 kali putaran, menunjukan kegiatan manusia yang tiada henti bergerak menuju Allah. Juga sa’i, berlari-lari kecil diantara bukit Shafa dan Marwah yang panjangnya kira-kira seperempat mil sebanyak tujuh kali putaran, yang merupakan tapak tilas perjuangan siti Hajar dari satu bukit tandus ke bukit tandus lain hanya untuk mencari air buat anaknya-Ismail- yang sangat kehausan.. siti hajar tahu bahwa bukit itu tandus, tapi dia terus berusaha mencari, meski daerah tersebut sudah dilewatinya berkali2 (kalo kita, dah triplo trus ga ada hasil, mulai surut deh usahanya)..Akhirnya, Allah nunjukin kasih sayang-Nya, Dia mengeluarkan sumber mata air dibekas pijakan telapak kaki ismail kecil yang airnya tidak pernah kering hingga sekarang, yaitu air zamzam, Ajaib kan?? Coba pikir, secara logis, apa kaitannya lari-lari 7 kali ama keluarnya mata air?? Allah memberikan hasil, semata2 karna kasih sayangnya...kalo dia dah berkehendak, maka ’jadilah’.

Menurut artikel itu, berputar tujuh kali melambangkan jumlah hari dalam 1 minggu. Itu artinya, manusia diperintahkan untuk menjalani hidup ini dengan penuh dinamis dan semangat. Bagi seorang muslim, bergerak sama artinya dengan memanfaatkan karunia Ilahi berupa anugrah fisik yang sehat untuk memperbanyak amal saleh. Olehkarna itu pantang bagi seorang muslim untuk berhenti stagnan, menganggur dan tidak berbuat apa2, melalaikan kewajiban&tanggung jawab. Kaum muslim diberikan rumus untuk bergerak tak kenal lelah dan berputus asa, dari satu titik ke titik berikutnya hingga membuahkan hasil, disertai perencanaan yang matang. Bertujuan itu harus, tetapi gerak segala-galanya. Karena bergerak dengan mengikuti prosesnya(niat karna Allah, sabar dan shalat) adalah amal saleh, sekalipun tidak memuaskan hati kita, insya Allah akan dinilai ibadah oleh Allah SWT.
Wallahualam.


[buat saya sendiri yang lg ngalamin kegagalan penelitian berulang2 di lab, temen2 yg dah bosen ngirimin lamaran kerjaan ke berbagai tempat tapi blm ada jawaban, seseorang yang lg ngerasa didzolimin terus menerus, temen2 yg dah ampir putus asa cari pendamping hidup, temen2 (lagi) yang udah beberapa taun nikah tapi belum dikaruniai anak, dan banyak orang lainnya yg pasti punya masalah..Ayo SEMANGAAAAAATT!]

Artikel diambil dari: Yayan Amancik, Hikmah-Republika, 28 Juni 2007.

Tuesday, June 05, 2007

Komunikasi

Secara umum, cara berpikir orang begitu beragam, demikian pula cara mengekspresikannya. Untungnya ada kata2 yang bisa digunakan untuk mengomunikasikan apa yang kita pikir dan rasa. Konon katanya, satu kata, bahkan satu huruf lahir lewat sejarah yang kompleks dan penuh makna.

Meski begitu, bagi beberapa orang, kata2 kadang dirasa kurang cukup mewakili pengertian yang ingin disampaikan. Naah, jika kita kehilangan kata2/tidak punya kata2, jangan khawatir, karena bukan berarti kita jadi tdk bisa menyampaikan apa yang kita maksud. Kita ambil contoh, rasa marah, tulus, benci, hampa, sayang, cinta, bisa dirasakan orang lain meski tidak terucap, hal ini karena segala hal yang tersimpan dalam hati sedikit banyak akan tercermin dari perilaku, mimik wajah, sorot mata..tidak melulu lewat kata2..dan penyampaian maksud hati melalui sikap/perilaku akan lebih mengena ke hati orang lain.

Jadi, saya berkesimpulan: kata2 yang diucapkan/tertulis bisa jadi kehilangan makna ketika tidak tercermin pada sikapnya.. :)

(namun saya tetap menghargai&kagum pada orang2 yang memiliki perbendaharaan kata dan kemampuan merangkai kata dengan sangat baik, itu kelebihan yang patut disyukuri)

Menadahkan tangan

Seorang sahabat rasulullah hidup dalam kemiskinan. Suatu hari, dalam kondisi kelaparan yang tak tertahan lagi, atas kesepakatan dengan keluarganya, ia berniat menemui rasulullah untuk meminta bantuan keuangan. Tapi, baru beberapa langkah berjalan, tergiang wasiat Rasulullah "Kami membantu siapa yang meminta bantuan, tapi Allah menjamin kebutuhan mereka yang merasa cukup dan menahan diri dari menadahkan kepada org lain".
Pria itu merasa malu dan membatalkan niatnya untuk menemui nabi. Keesokan harinya, didorong oleh istrinya, ia menguatkan diri untuk menemui kembali Rasulullah dengan niat yang sama. Namun saat dia sudah di depan rasul, wasiat nabi terdengar semakin keras ditelinganya. Dengan perasaan malu, pria tadi mengucapkan salam dan kembali pulang kerumahnya, berkutat dengan kemelaratan yang mendera keluarganya.
Ketiga kalinya, ketika merasa benar2 tidak ada jalan keluar lagi, pria tersebut memberanikan diri untuk kembali menghadap rasulullah. Rasulullah tersenyum dan berkata :
"Kami membantu siapa yang meminta bantuan, tapi Allah menjamin kebutuhan mereka yang merasa cukup dan menahan diri dari menadahkan kepada org lain"
Nasihat itupun bergema dan menguatkan hati dan keyakinannya. Dia tersadar untuk menemukan kunci dari permasalahannya. "Aku harus berusahakeras dan cukup bersandar kepada Allah", dengan tekad, usaha, dan keyakinan barunya, pria tadi semakin keras berusaha mencari kayu bakar lalu menjualnya. Dia terus bekerja keras hingga tak lama berselang usahanya semakin maju dan dia sudah memiliki beberapa budak untuk membantunya.

Yup..cukuplah Allah yang menjamin kebutuhan kita..:)

Kisah dan hikmah

Jika saya memegang selama 1 menit

Pada saat mengajar murid2nya, seorang guru yang bijak mengangkat segelas air dan bertanya kepada murid-muridnya
Guru : "Seberapa berat menurut kalian segelas air ini?"
Siswa: "200 - 500 g guru"
Guru : "Ini bukanlah masalah berat absolutnya, tapi tergantung berapa lama kamu memegangnya. Jika saya memegangnya selama 1 menit, tidak
ada masalah. Jika saya memegangnya selama 1 jam, lengan saya akan sakit.Dan jika saya memegangnya selama 1 hari penuh, mungkin kalian harus membawa saya ke rumah sakit"
  • Berat sebenarnya sama, tapi semakin lama memegangnya, maka bebannya akan semakin berat. Jika kita membawa beban kita terus menerus, lambat laun kita tidak akan mampu membawanya lagi. Beban itu akan meningkat beratnya
  • Apa yang harus kita lakukan? Letakan gelas tersebut, istirahatlah sejenak. Luangkanlah waktu untuk mengumpulkan tenaga sebelum mengangkatnya lagi
Diambil dari buletin tafakuran, edisi 20.

CINTA

Cinta tak harus berbalas
Bagai rindu yang tak harus bertemu
Cinta bukan tuk meminta
Tapi cinta adalah tuk memberi
Cinta karena Allah membuat hati nyaman
tanpa rasa gundah gelisah
karena pamrih berharap sesuatu
Berusaha sekuat raga
Lalu ikhlas menerima segala takdir-Nya
Cinta terhadap sesuatu karena Allah,
membuat hati tentram
Tak pantas seseorang menderita karena cinta..
Sebab cinta diciptakan untuk membuat hati tersenyum
dan bersyukur atas anugrah-Nya.


Lagi buka2 arsip lama, eh, nemu puisi cinta yang dikasih ama temen (ade angkatan 2002). Buat saya, puisi ini maknanya bagus, jadi kepikiran untuk dipajang di blog aja.. makasih ya de.. :)

Thursday, May 24, 2007

CINTA

Waah, judulnya rumit.
Haah rumit?hanya 5 kata juga..
Iya, rumit untuk ngedefinisikannya, buktinya belum ada definisi bersama untuk 5 kata itu, tiap orang punya definisi masing2. Begitu juga dengan saya. Karena ini blog saya, jadi boleh dong saya nulis definisi saya tentang cinta disini, hehehe..Yaah, anggep aja ini definisi orang yang masih baru mikirin tentang cinta, pengalamannya masih siki’ kalii :p

Awalnya saya beranggapan bahwa mencintai itu indah, dan dicintai itu lebih indah. Tapi ternyata anggapan saya itu terbalik, sekarang saya menganggap bahwa dicintai itu indah dan mencintai itu lebih indah. Kenapa? karena dengan mencintai kita bisa membuat diri kita sendiri bahagia, dengan mencintai kita bisa selalu tersenyum, bisa selalu bersikap ramah, bisa selalu berbuat baik dihadapan yang kita cintai. Mencintai adalah sikap yang bisa membawa kebaikan bagi diri sendiri maupun orang lain, intinya cinta akan membawa kebaikan bagi lingkungan. Bukankah untuk menciptakan perdamaian juga didasari oleh cinta?? Ketika mencinta, kita akan selalu berharap yang terbaik untuk yang kita cintai. Cinta tidaklah menjerumuskan, karnanya dengan perasaan sayang dan cinta kita bisa mengatakan bahwa yang benar itu benar dan yang salah itu salah (asalkan ego ga ikut terlibat :p).

Mencintai identik dengan memberi. Buat saya, cinta yang tulus adalah memberi dengan sepenuh hati, tanpa pamrih. Artinya, ketika kita mencintai seseorang (misalnya), kita memberikan cinta itu dengan tulus tanpa peduli apapun balasan darinya, namun jika kita mendapat balasan berupa cinta lagi, maka itu adalah keindahan yang patut disyukuri. Tapi bila kita melihat pada diri sendiri, yang bisa kita lakukan adalah mencintai, kita tak bisa memaksa orang lain untuk mencintai kita, kita juga tak akan pernah bisa menguasai hati orang yang kita cintai, selain tak bisa, kita juga tdk punya hak untuk melakukan hal itu. Cinta tdk harus memiliki.
Saya melihat bahwa cinta seharusnya membebaskan (tidak membikin hati susah, tapi justru bahagia), beruntung dan bersyukurlah bagi orang yang bisa mencinta, karena dia dianugrahi kemampuan untuk bisa menciptakan kebahagiaan bagi dirinya, dari Sang Pencinta. Subhanallah :)

Thursday, May 03, 2007

Aku adalah aku

Pernah ga ngerasa minder? Saya pernah ngerasa kaya gitu. Saya mikir: kok diciptain kaya gini sih: badan ga tinggi jg ga pendek (pas2an lah, hehehe), tampang pas-pasan (pas utk jd model hahaha), kemampuan pas-pasan, otak pas-pasan, untuk ngapalin susahnya bukan main, ngapalin ama temen, mulainya barengan, tapi dia tiba2 dah selesai lagi, lha saya masih berkutat di halaman2 depan,,nasiiib jadi orang pas-pasan. Rasanya hidup ini ga adil..

Setelah melewati proses perenungan (ciee, sok bgt siy), akhirnya ditemukan permasalahannya : saya selalu melihat segala sesuatunya pake kacamata duniawi, makannya jadi cape sendiri dan malah mikir yang nggak2 ke Allah..Seharusnya kan ngeliat segala sesuatu tu dengan standar yang Allah bikin. Sesuai dengan tujuan Allah menempatkan kita di dunia: Ibadah, maka hal yang akan diliat oleh Allah adalah keimanan&ketakwaan (terlihat dari hati&perbuatan kita)..Ketika pertama kali kita dilahirkan di dunia, setiap orang diberikan hati yang bersih, ga ada yg nggak (kita semua tau kan klo bayi itu suci, polos, dan bersih), dari sini kita bisa melihat betapa ADIL-nya Allah..Jadi standar adil tu bukan dari otak, fisik, atau rejeki yang dimiliki oleh seseorang, tapi ada di hati..Apakah dengan kelebihan atau kekurangan yang dimiliki, kita tetap bisa menjaga kebersihan hati sebagaimana ketika dilahirkan??

Mudah-mudahan dengan cara pandang tentang keadilan ini bisa membuat kita selalu bersyukur dengan segala yang ada pada diri kita..Ga masalah orang lain punya kelebihan2 yang ga kita miliki, daripada mikirin kelebihan orang lain, lebih baik kita mengoptimalkan segala potensi yang kita miliki, karena kita tidak mempertanggung jawabkan potensi orang lain, yang akan kita pertanggung jawabkan di hadapan-Nya adalah diri kita sendiri: apa yang sudah kita lakukan dan bagaimana kita tetap menjaga kebersihan hati kita.. setujuu?

Kita tidak selalu mendapatkan apa yang kita sukai. Oleh karena itu berusahalah untuk selalu menyukai apa2 yang kita dapatkan

Cerita

Seekor anak anjing yang kecil mungil sedang berjalan2 di sebuah ladang. Ketika dia mendekati kandang kuda, dia mendengar binatang besar itu memanggilnya. ”kamu pasti anak baru disini, cepat atau lambat kamu akan mengetahui bahwa pemilik ladang ini mencintai saya lebih dari binatang lainnya, karena saya mampu mengangkut banyak barang untuknya. Saya kira binatang sekecil kamu tidak akan bernilai sama sekali baginya”, ujarnya dengan sinis.

Anjing kecil itu menundukan kepalanya dan pergi. Tiba2 dari kandang sebelah, ia mendengar suara seekor lembu:”Saya adalah binatang yang paling terhormat disini, sebab tuan pemilik ladang ini selalu membuat keju dan mentega dari susu saya. Kamu tentu tidak berguna bagi keluarga disini”, dengan nada mencemooh.

Belum lagi kesedihannya hilang, ia mendengar teriakan biri-biri: ”Hai lembu, kedudukanmu tidak lebih tinggi dari saya. Aku memberi bulu pada pemilik ladang ini. Aku memberi kehangatan kepada seluruh keluarga disini. Tapi kata-katamu soal anjing kecil itu memang benar. Dia sama sekali tidak bermanfaat disini”.

Satu demi satu binatang disitu ikut serta mencemooh anjing kecil, sambil menceritakan betapa tinginya kedudukan mereka diladang itu. Ayam berkata bagaimana dia telah memberikan telur, kucing bangga bagaimana dia telah melenyapkan tikus-tikus dari ladang itu. Semua sepakat kalau si anjing kecil itu adalah mahluk tak berguna dan tak sanggup memberikan sumbangan apapun bagi keluarga itu.

Terpukul oleh kecaman binatang-binatang lain, anjing kecil itu pergi ke tempat sepi dan mulai menangis menyesali nasibnya. Sedih rasanya, sudah yatim piatu, dianggap tak berguna, disingkirkan dari pergaulan pula..

Ada seekor anjing tua diditu mendengar tangisan tersebut, lalu dia mendengarkan keluh kesah si anjing kecil: ” Saya tidak dapat memberikan sumbangan kepada keluarga disini, saya hanyalah hewan yang paling tidak berguna disini”, keluh si anjing kecil sambil terisak2.

Dengan terharu, anjing tua berkata: ”Memang benar bahwa kamu terlalu kecil untuk menarik pedati, kamu tidak bisa menghasilkan telur, susu, ataupun bulu. Tapi, bodoh sekali jika kamu menangisi sesuatu yang tidak mampu kamu lakukan. Kamu harus menggunakan kemampuan yang diberikan oleh Tuhan untuk membawa kebahagiaan dan manfaat”.

Malam itu ketika pemilik ladang baru pulang dan kelihatan amat lelah karena perjalanan jauh, anjing kecil itu lalu menghampirinya, menjilat kakinya, dan melompat kepelukannya. Sambil menjatuhkan diri ke tanah, pemilik ladang dan anjing kecil itu berguling2 dirumput disertai tawa ria. Akhirnya pemilik ladang itu memeluk dia erat2, mengelus2 kepalanya, kemudian berkata: ”Meskipun saya pulang dalam keadaan letih, tapi rasanya semua jadi sirna bila kamu menyambutku seperti ini. Kamulah yang paling berharga diantara semua binatang di ladang ini. Kamu kecil, tapi sangat mengerti arti kasih sayang”.

Pesan moral:

  • Jangan bersedih ketika kamu tidak dapat melakukan sesuatu seperti orang lain lakukan, bila memang kamu tidak memiliki kemampuan untuk itu.
  • Tetapi, apa2 yang dapat kamu lakukan, kerjakanlah itu dengan sebaik2nya
  • Jumlah penduduk di dunia ini lebih dari 6 milyar. Jadilah diri kamu sendiri, tidak perlu menjadi orang lain. Sudah terlalu banyak orang lain, dan hanya ada satu dirimu. Hargai dan kembangkan potensi-potensi yang kamu miliki
  • Ingatlah, bahwa orang2 yang paling berbahagia tidak selalu memiliki hal2 terbaik, tetapi mereka selalu berusaha menjadikan yang terbaik dari setiap hal yang hadir dalam hidupnya

Arti hidup (1)

Ada beberapa fase yang disiapkan Allah untuk kita lalui:
Alam roh -> alam janin -> alam dunia->alam kubur -> akhirat (surga/neraka)
Kehidupan abadi hanya ada di alam akhirat. Kita hidup didunia hanya sebentar saja..digambarkan, 1 hari diakhirat = 1000 tahun di dunia. Jika rata2 usia manusia adalah 60 thn, maka usia tersebut sebanding dengan: 60/1000 = 0.06 hari akhirat = 0.06 hari x 24 jam = 1.44 jam. Jika dibandingkan dengan kehidupan abadi di akhirat, maka hidup kita di dunia ini kurang dari 1,5 jam. Namun kehidupan yang sebentar itu yang akan menentukan, di surga/neraka kah tempat kita..
Jadi, hidup didunia itu sepenuhnya adalah ujian. Kalau bukan untuk diuji, lalu kenapa Allah tidak langsung memasukan saja manusia ke surga? Hal ini karena surga hanya diperuntukan bagi orang-orang yang pantas. Standar kepantasan itu, Allah yang menentukan. Aturan main untuk hidup di dunia, Allah yang membuat. Manusia itu diuji setiap saat, untuk melihat apakah dapat selalu taat pada aturan main atau tidak..Apakah proses yang kita jalani itu untuk melakukan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya atau malah mengabaikan aturannya?..

Segala aturan Allah terdapat dalam Al-Quran, dan Allah menjadikan Rasulullah sebagai suri tauladan. Semua isi Al-Quran adalah sebagai petunjuk bagi manusia agar bisa mencapai dunia bahagia-akhirat surga. Isi Al-Quran bukan untuk menyusahkan manusia. Al-Qur’an bukan kewajiban, Al-qur’an adalah kebutuhan kita, untuk kepentingan kita sendiri..Ibaratnya seperti makan. Makan adalah kebutuhan, tapi saat kita sedang sakit, kita merasa makan menjadi kewajiban supaya bisa cepet sembuh. Jadi, bila kita masih merasa berkewajiban dalam melaksanakan aturan main dari Allah, mungkin kalbu dan pikiran kita sedang sakit..

Isi Al-Qur’an sangat lengkap, hubungan kita dengan Allah, hubungan kita dengan manusia lain (rasul, orang tua, tetangga, sesama muslim, non-muslim, anak, suami/istri, teman), kita dengan alam, diatur oleh Al-Qur’an. Pelaksanaan Al-qur’an tidak boleh setengah2, tidak boleh memilih ayat2 tertentu yang disukai saja untuk dilaksanakan, selalulah berusaha untuk melaksanakan perintah yang ada di dalam Al-Quran secara menyeluruh (dimulai dengan hal2 yang paling mudah untuk dilakukan), Masuklah islam secara kaffah(sempurna)..

Jadi, segala hal yang kita alami selama di dunia (senang dan susah), adalah ujian. Maka hal yang seharusnya dilakukan yaitu bersyukur bila diberi kesenangan, dan bersabar bila diberi kesulitan..Rata2 ujian yang paling sulit kita hadapi yaitu kesusahan..mulai sekarang, saat hadapi kesulitan, hilangkan dari pikiran kita, keluh kesah, buruk sangka pada Allah, misalnya ’Allah ga sayang ma saya, kenapa saya dikasih hidup yang susaaah mulu’..Pada saat seperti itu, ingatlah, pada hakikatnya seluruh kehidupan kita adalah ujian..tapi jangan takut, ujian kita hanya sebentaaar saja (kurang dari 1,5 jam kok), sabar ya, never give up..kita saling mengingatkan ok :)

Tuesday, February 06, 2007

Ilmu yang bermanfaat

Ilmu Allah itu sangat luas, bahkan digambarkan: bila semua pohon di dunia dijadikan pena dan lautan dijadikan tinta, masih tidak cukup untuk menuliskan ilmu-ilmu Allah.. Jadi kalau kita bayangkan, usia manusia rata-rata hanya sampai 70 tahun, mana cukup untuk mempelajari dan mencari ilmu Allah yang luas itu. Maka dalam pencarian ilmu -dengan keterbatasan usia yang dimiliki-kita harus menentukan prioritas. Carilah ilmu-ilmu yang bisa mendekatkan diri kita dengan-Nya. Yaitu ilmu yang semakin dipelajari, semakin kuat kecintaan kita pada-Nya dan ilmu yang membawa manfaat bagi masyarakat&lingkungan.Wallahu’alam

Monday, February 05, 2007

Kenang-kenangan Kuliah KA

Waktu kuliah Kimia analitik 2, saya dan 3 temen lainnya telat masuk kuliah jadi agak males untuk ngikutin kuliah (hehehe, alesan itu sih, emg dasarnya males aja :p) , akhirnya kita bikin puisi berantai..Berikut kutipan puisinya, yang baru kita temukan lagi beberapa hari yang lalu..

Cintaku
Oh....
Mengapa diriku....
Memandang pun rasa tak mampu....
Dirimu disana.... Berbicara tak tentu....

Hening....
Lidah kelu, otak beku
Terpesona oleh ketidakjelasan yang nyata

Hatiku tak terperi
Terdampar diri dalam lamunan
Kemanakah ku akan menggapai?
Kuingin cahaya untukku melihat
Kuingin udara untuk ku hidup
Kuingin...... Dirimu....
Mungkinkah.....
Kuingin dirimu seutuhnya...
Milikku seorang....
Tak terbagikan....

Jika cinta itu manis bagai madu
Kuingin menjadi lebahnya
Jika cinta itu menyakitkan
Biarlah diri ini tetap menderita
Sakit yang tak terobati
Ijinkan aku jadi milikmu

Biar dunia yang menjadi saksi
Biar langit yang menaungi
Dan deras hujan yang menyemangati
Ku kan jadikan cintaku prasasti
Takkan hanyut terbawa asa
Takkan lekang dimakan waktu

Itu......
Janjiku......
Cintaku abadi
Cintaku suci
Cintaku hanyalah untukmu
Tak terbagi dan tak tercuri

Menanti
Jikalau hatimu gundah tak berdaya
Datanglah kemari dengan harapan
Harapan akan sembuhnya luka yang menganga
Ku kan selalu menerimamu
Karena dirimulah satu..
Takkan mampu tergantikan
Walau oleh mentari sekalipun....

Genting yang berbunyi, memanggil dirimu tentu
Dalam harap, dalam khayal, dalam cerminan
Takkan mampu ku mengelak
Haruskah ku hidup dalam naungan kegelapan
Ketika diseberangku bertahta kilauan cahaya
Datanglah.....
Kemarilah....
Seberangi lautan dan jelajahi pegunungan
Demi diriku yang menanti dalam gelap dan sepi
Biarlah waktu menjadi saksiKesetiaan diriku sampai mati
Dongeng kehidupan yang kau nanti
Tak akan melengahimu lagi

Keheningan
Bagai ombak yang bergulung
Gemuruh suara dalam pekat
Apakah kau mendengar?

Bagai sinar rembulan dimalam purnama
Hati riang tak terkira
Apakah kau melihat?

Bagaikan nyanyian angin di musim semi
Menenangkan dan membawa kedamaian
Apakah kau merasakan?

Dimanakah dirimu?
Tulikah dirimu?
Butakah?
Atau hatimu telah beku?

Dimanakah diriku sekarang berada
Raga disini jiwa disana
Terlepas tanpa arah
Terikat dalam maya
Hanya kau tempatku berharap
Berharap untuk bebas, bebas dari keterkungkungan ini

Jiwaku, Oh.... tiada dapat berpesan makna
Lalu harus kemanakah ku bawa untaian sisa hidup
Saat kutahu jalanku tak membawa bahagia
Haruskah ku menyerah dan berhenti
Karena kini hati tak mampu lagi menampung harapan

Tidak!! Ku tak ingin menyerah di sini...
Walau tanpa harap.... walau tanpa daya....
Kuingin terus maju dan melangkah...
Memulai sesuatu yang baru....
Hingga hidup tersenyum kembali padaku

Duka
Kisah sedih di hari minggu...
Bagai hembusan angin di pantai
Memandang jauh ke depan...
Tanpa rasa... tanpa asa...

Makna hilang tanpa jejak
Tertutup oleh kabut yang tebal
Hanya aku dan bintang yang berbayang

Sepi, pekat, hitam, kelam....... Aarghh!!
Kegelapan kadang begitu bersahabat
Padanyalah ku memaknai langkah-langkah kehidupan
Menghadirkan sedih pada bahagia

Sepi laksana kekasih
Menyelimuti dalam damai namun pedih
Menguak luka yang menganga perih...
Sendiri ku disini
Menatap luka yang tergerogoti
Oleh hidupku yang kian sunyi

Tak sabar kumenanti
Datangnya nirwana di hati
Agar luka ini terobati
Sadar membawaku memaknai
Hidup takkan berhenti walau duniamu hancur
Maka harapku takkan usai disini

Hehehe tnyata norak juga ya..puisi yang cerminin kesedihan&keputus asa-an..Puisi yang ngeceritain ttg mata kuliah KA ini, akhirnya terbukti, diakhir semester, nilai memutuskan bahwa kami harus mengulang kuliah ini lg di taun depan hahaha..Tapi ga nyesel kuliah bareng kalian gals ;)