Tidak tampak..bukan berarti tidak ada..

Sunday, July 15, 2007

Gaya hidup

Waktu kecil, aku dan adik pertama sering diminta nemenin nenek di rumahnya selama beberapa hari, sementara 2 adikku yang lain tinggal di rumah karena mereka terlalu kecil untuk pisah dari umi(panggilan untuk ibuku). Selama disana, kami diajak jalan2, bermain di timezone, dibelikan makanan yang enak,dll..tapi, seringkali kami tidak bisa menikmati kesenangan itu dengan bebas karena kami selalu teringat ke 2 adik kecil yang ada dirumah..kami merasa bersalah karena bersenang2 sendiri sementara mereka berdua hanya menunggu dirumah untuk mendengar cerita2 kami. Oleh karena itu, setiap beli makanan, kami selalu minta 4, 2 untuk kami makan sendiri, dan sisanya dibawa pulang sebagai oleh2. Kami semua dididik oleh orang tua agar selalu berbagi, baik lauk pauk di meja makan, atau air timbaan dikamar mandi kalau pagi2 mau sekolah. Kalau semua bisa kebagian, kami semua senang, meskipun rasa kekurangan selalu ada..bukankah fitrah manusia tidak pernah merasa cukup, sebanyak apapun yang diterimanya??

Sejak memasuki SMP hingga sekarang, lingkungan sekolah berbeda dengan lingkungan waktu kecil(SD). SMP dan SMAku cukup terkenal dengan lingkungan anak2 berada, begitu masuk kuliah, meskipun di perguruan tinggi negri, rasanya juga didominasi oleh anak2 orang berada..Hal ini membawa pengaruh cukup besar untuk menggerus nilai2 yang ditanamkan orang tuaku sejak kecil..Aku mulai mengenal mall, bioskop, tempat karaoke, cafe, restoran, barang2 bermerek dari dunia fashion, lagu2, dan masih banyak lagi kesenangan yang ditawarkan oleh dunia luar. Ketika mengenalnya pertama kali, senang rasanya bisa mengetahui hal baru& ingin mencobanya lagi dan lagi, hanya untuk bisa mengikuti perkembangan teman2.. seperti candu, awalnya hanya karena rasa ingin tau saja, kemudian berkembang jadi hiburan pelepas penat, akhirnya dia menjelma menjadi kebutuhan yang harus dipenuhi..gaya hidup yang baru ini mengaburkan dan bisa mengesampingkan hal yang benar2 pokok dalam hidup.

Lagi2 aku harus berterimakasih ke kedua orang tuaku, karena nilai2 yang ditanamkan mereka begitu kuat. Setiap kali aku melakukan hal yang sifatnya hambur& berlebihan, akan muncul penyesalan, kesedihan, tidak tenang dan rasa malu, sehingga bisa mencegah penghamburan uang lebih jauh. Pertanyaan yang berulang2 ditanyakan:kenapa aku tidak bisa menahan diri untuk tidak melakukan itu?..Perasaan menyesal itu seringkali muncul biasanya setelah aku melakukan kegiatan seperti:nonton di bioskop, makan2 di restoran mewah, dan sejenisnya.. Buatku, inti dari menonton film yaitu melihat dan mengambil pelajarannya, hal itu tidak melulu harus dilakukan di bioskop, kita masih bisa melihat dr VCD& TV di rumah, begitu juga dengan makan, keutamaan makan adalah mengisi perut supaya tubuh bisa menjalankan aktivitas dengan optimal. Kalau berpakaian, yang penting aurat tertutup, bersih, dan indah..Aku hanya merasa uang yang dipakai itu bisa digunakan untuk hal lain yang lebih penting..meskipun tidak besar jumlahnya, tapi ada orang lain yang bisa sangat menghargai uang sejumlah itu, aku malu bila mengunakannya hanya untuk memenuhi kesenangan pribadi, aku malu pada 88’4’26’5’8’..

Hehehe, karakter orang melarat ya :p but, it is me.. begitulah caraku bisa merasa tenang dan bahagia..Sama sekali aku tidak menyalahkan orang2 yang membuka usaha hiburan itu, karena mereka hanya menawarkan, adalah pilihan kita untuk membelinya. Tapi kita harus ingat, banyak yang ditawarkan, tapi pilihlah yang dibutuhkan, dan hanya kita sendiri yang tau apa yang benar2 kita butuhkan..

No comments: