Tidak tampak..bukan berarti tidak ada..

Saturday, May 21, 2016

RAHASIA DR. ZAKIR NAIK DALAM MENJADIKAN ANAKNYA PENDAKWAH INTERNASIONAL

Pertanyaan: Bagaimana membuat putrimu jadi penceramah sukses? sehingga dia bisa berceramah dihadapan publik?

Jawaban Dr. Zakir Naik:
Merupakan kewajiban setiap muslim untuk berdakwah. Menurut Q.S Al-Ashr 103:1-3, disebutkan "Demi masa, sesungguhnya manusia berada dalam kerugian, kecuali yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan menasehati supaya mentaati kebenaran, dan menasehati supaya bersabar”.
Minimal ada 4 syarat yang diperlukan agar manusia manapun bisa masuk surga:
1. Iman
2. Amal soleh
3. Menasehati supaya mentaati kebenaran atau berdakwah
4. Menasehati supaya bersabar
Jadi menurut Q.S Al-Ashr, jika ada salah satu yang tidak dipenuhi, kau tidak akan masuk surga. Kau mungkin muslim yang sangat baik, kau mungkin shalat 5 waktu, kau mungkin berhaji, kau mungkin puasa di bulan Ramadhan, tapi jika kau tidak melakukan dakwah, menurut surat Al-Ashr, kau tidak akan masuk surga. Hanya dakwah saja tidak bisa, keempatnya harus dipenuhi. Jadi setiap muslim setidaknya harus menjadi da'i paruh waktu. Ini WAJIB!

Lebih jauh Quran berfirman di surat Imran [3]: 104, "Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan,menyuruh kepada yg ma'ruf dan mencegah dari yang mungkar". Disini Allah berfirman tentang da'i penuh waktu. Sebagaimana ada dokter penuh waktu, insinyur, pengacara, pebisnis penuh waktu. Berapa banyak da'i penuh waktu yang ada?

Allah berfirman, Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, yang merupakan da'i penuh waktu, penceramah penuh waktu, merekalah orang-orang yang beruntung.

Aku telah lulus kuliah kedokteran. Dokter adalah profesi yang bagus. tapi setelah aku bertemu Syekh Ahmed Deedat, aku menyadari bahwa da'i adalah profesi yang lebih baik. Allah berfiman dalam surat Fussilat [41]: 33, " Siapa yang lebih baik ucapannya dibanding orang yang mengajak ke jalan Tuhanmu, melakukan kebaikan, dan berkata 'Aku Muslim'?". Ketika aku menyadari bahwa da'i jauh lebih unggul daripada seorang dokter, aku berubah dari dokter tubuh menjadi dokter rohani.

Ibuku menginginkan aku seperti Dr. Chris Barnard, kardiologis pertama -ahli jantung yang pertama kali melakukan transpalantasi jantung. Ketika aku bertanya pada ibuku setelah bertemu Syekh Deedat yang berasal dari Afrika selatan, "Apa kau ingin aku menjadi seperti Syekh Deedat atau Chris Barnard?", ibuku menjawab "keduanya". Berikutnya ketika aku terlibat dalam aktivitas dakwah, aku bertanya lagi "Apa kau ingin aku menjadi seperti Syekh Deedat atau Chris Barnard?", ibuku menjawab "Aku bisa mengorbankan seribu Dr. Chris Barnard untuk seorang Syekh Deedat."

Sekarang tentang pertanyaan, bagaimana membuat putrimu sebagai penceramah?
Aku akan membuat semua anak-anakku, baik putra maupun putri, sebagai penceramah, karena itulah profesi terbaik. Inilah profesi para nabi Allah.

Aku mendirikan sekolah di Bombay.  Ketika anak-anak belajar di sekolah kami, kami memberikan mereka edukasi untuk dunia dan akhirat. Ketika seorang anak bergabung dengan sekolah ini pada umur 2,5 tahun (play group), kami mengajarkan anak itu bahasa Arab dan Inggris. Kami juga mengajarkannya bahasa lokal lainnya. Hindi, Urdu, Marathi, semua 5 bahasa. Tapi kami membuat mereka sangat kuat di 2 bahasa. Bahasa Inggris sebagai bahasa Internasional, dan bahasa Arab, bahasanya Quran.

Ketika mereka kelas 5, mereka telah paham Quran. Mereka yang memilih hifz menjadi hafidz saat mereka kelas 5. Ketika mereka mencapai kelas 9 atau 10, mereka bisa menerjemahkan sebagian besar Quran.

Kebugaran fisik itu penting dan wajib. Setiap murid baik pria maupun wanita, saat mereka kelas 6, mereka harus sudah sabuk hitam dalam bela diri. Ini WAJIB. Ketiga anakku, Masya allah, adalah hafidz Quran. Kedua putriku, dan putraku pemegang sabuk hitam dalam bela diri. Alhamdulillah. Mereka bisa bahasa arab dan Inggris.

Kami mengajarkan cara bicara di hadapan publik dari umur 4 tahun. Dari masih balita kami mengajarkan anak-anak cara bicara di hadapan penonton. Jadi ketika anak-anak kami berumur lima, enam, tujuh, kau bisa lihat mereka di Peace TV, mereka ceramah di depan ribuan orang. Mereka tidak demam panggung.

Kami tidak hanya memilih siswa yang IQ nya tinggi, kami memilih semua IQ. Kami memilih orang tuanya. Jika orang tuanya punya hasrat untuk agama, kami akan menerima anaknya sebagai murid , meskipun IQ anaknya 80. IQ 80 itu dibawah rata-rata. IQ 90-110, rata-rata. Kami bahkan mengambil murid dengan IQ 79. Dan kami juga punya murid dengan IQ 150. Kami memastikan kami melatih mereka untuk mendakwahkan agama.

Sayangnya, yang kita miliki (normalnya yang kita lakukan), jika anakmu gagal di sekolah sekali, dua kali, tiga kali, maka kau membuatnya hafidz Quran, kau membuatnya jadi ustadz. Kita menjadikan anak-anak yang gagal di sekolah untuk menyebarkan agama. Jika anakmu punya IQ bagus 140, 150, jika dia bisa menjadi dokter, insinyur, maka kau tidak memilihnya untuk menyebarkan agama.
Kenapa kau memilih yang terburuk? Kita harusnya memilih yang terbaik!

Jadi, berkenaan dengan mencetak da'i, kapan kau mulai? kapan waktu yang tepat untuk kau mulai berpikir akan menjadikan anakmu da'i? Jawaban terbaik adalah ketika kau memilih pasangan hidupmu, karena ibu adalah guru yang terbaik. Istri seorang da'i akan melahirkan anak yang juga da'i. Jika kau seorang wanita, maka kau harus memastikan mencari suami yang juga da'i, sehingga kalian punya visi yang sama. Insya Allah akan dilahirkan da'i juga. Baik laki/perempuan, kau harus mempunyai niat sejak muda untuk memiliki keturunan da’i, dan pertolongan terbaik datang dari Allah.

Jika kau tahu do'a yang dipanjatkan Ibrahim a.s dalam Quran, di surat Hajj, jadikan anak-anakku menjadi muslim, yang menundukkan diri mereka kepada Allah, jadikan keturunan mereka hebat, bukan hanya aku, anak-anakku, dan generasi-generasi setelahnya.

Yang harus kau lakukan, menanamkan pada mereka, bahwa ketika mereka pergi ke sekolah, profesi paling bagus adalah da'i. Sehingga yang mereka jadikan idola bukan bintang pop, tetapi mereka ingin menjadi da’i-da’i hebat seperti Syekh Ahmad deedat, Syekh Sudais, Syekh Suraim, dsb.

Da'i bukan berarti orang yang hanya bisa bicara, dia juga ahli dalam menulis. Dia bisa menjadi penulis yang baik, bisa menjadi pembicara yang baik, bisa menjadi pemikir yang baik.

Dalam program pelatihan dakwah kami, kami tidak hanya mengajarkan Quran dan hadits, bersamaan dengan edukasi formal, gelar kami berasal dari Inggris, Cambridge. Agar kami tidak dibilang "Ini gelar India atau muslim", ini dari Cambridge. Cambridge adalah gelar yang paling diterima di seluruh dunia, kau punya hak masuk setelah A level, kemanapun di dunia. Bersamaan dengan itu, kami mengajarkan mereka syariah (fiqih). Bukan hanya Quran dan hadits, kami juga ajarkan mereka Bibel, Wedha..kami ajarkan mereka caranya bicara dengan non muslim dengan hikmah.

Lalu kami punya program pelatihan dakwah. Sekarang penelitian memberitahu kita bahwa ketika seseorang berbicara di publik, materi yang disampaikan hanya berpengaruh 7%, keahlian berpresentasinya 93%. Caramu berbicara, caramu mengatur nada bicara, gestur tanganmu, gerakan matamu, semua ini berpengaruh 93%. Jadi kami melatih dari usia muda sehingga mereka bisa menjadi penceramah yang baik. Tapi tentu saja, dalam islam, yang wanita berceramah kepada audiens wanita, pria bisa berceramah kepada audiens pria dan wanita, ini berdasarkan hukum syariah.

Hafidz normal dapat membacakan Quran dari awal sampai akhir. Tapi mereka tidak dapat mengutip Quran. Jika kau tanyakan pada mereka, "Ayat Quran mana yang menceritakan Big Bang?", mereka tidak tahu. Kami punya program bernama "tanyakan hafidz/hafidzah". Itu artinya kau bisa bertanya pada mereka apapun dari Quran dan mereka mengetahuinya. Kau bisa bacakan ayat Quran manapun, mereka bisa lanjutkan. Kau berikan terjemahan Inggris, mereka bisa menerjemahkannya ke bahasa Arab dan melanjutkannya. Mereka bisa tahu apakah ayatnya Makki atau Madani, dari surat mana ia berasal, sehingga mereka tidak hanya hafidz, mereka juga terlatih sehingga lebih paham. Jadi ketika mereka selesai hifz mereka pada kelas 5, mereka melakukan murajah (pengulangan), sehingga ini menjadi tertanam dalam memori mereka.

Jadi, jika kau ingin menjadikan anakmu da'i, tempatkan anakmu di sekolah yang mempunyai visi itu.
Aku setuju bahwa olahragawan dan penyanyi pop punya kehidupan yang lebih baik, tapi siapakah manusia yang paling terkenal di dunia ini? Nabi Muhammad! dia adalah seorang da'i, bukan penyanyi.

Jika kita menanamkan dalam diri anak-anak kita nilai dari seorang da'i, da'i adalah profesi terbaik. Jika kau melakukannya untuk Allah, maka Allah akan melipatgandakannya untukmu.

Kau harus punya visi itu, dan pastikan bahwa kau melatih mereka untuk menyebarkan pesan Allah. Kau harus membentuk visi tentang siapa panutannya: Rasulullah dan keluarganya. Insya Allah kau dapat menyebarkan agamaNya.