Seorang sahabat rasulullah hidup dalam kemiskinan. Suatu hari, dalam kondisi kelaparan yang tak tertahan lagi, atas kesepakatan dengan keluarganya, ia berniat menemui rasulullah untuk meminta bantuan keuangan. Tapi, baru beberapa langkah berjalan, tergiang wasiat Rasulullah "Kami membantu siapa yang meminta bantuan, tapi Allah menjamin kebutuhan mereka yang merasa cukup dan menahan diri dari menadahkan kepada org lain".
Pria itu merasa malu dan membatalkan niatnya untuk menemui nabi. Keesokan harinya, didorong oleh istrinya, ia menguatkan diri untuk menemui kembali Rasulullah dengan niat yang sama. Namun saat dia sudah di depan rasul, wasiat nabi terdengar semakin keras ditelinganya. Dengan perasaan malu, pria tadi mengucapkan salam dan kembali pulang kerumahnya, berkutat dengan kemelaratan yang mendera keluarganya.
Ketiga kalinya, ketika merasa benar2 tidak ada jalan keluar lagi, pria tersebut memberanikan diri untuk kembali menghadap rasulullah. Rasulullah tersenyum dan berkata :
"Kami membantu siapa yang meminta bantuan, tapi Allah menjamin kebutuhan mereka yang merasa cukup dan menahan diri dari menadahkan kepada org lain"
Nasihat itupun bergema dan menguatkan hati dan keyakinannya. Dia tersadar untuk menemukan kunci dari permasalahannya. "Aku harus berusahakeras dan cukup bersandar kepada Allah", dengan tekad, usaha, dan keyakinan barunya, pria tadi semakin keras berusaha mencari kayu bakar lalu menjualnya. Dia terus bekerja keras hingga tak lama berselang usahanya semakin maju dan dia sudah memiliki beberapa budak untuk membantunya.
Yup..cukuplah Allah yang menjamin kebutuhan kita..:)
Pria itu merasa malu dan membatalkan niatnya untuk menemui nabi. Keesokan harinya, didorong oleh istrinya, ia menguatkan diri untuk menemui kembali Rasulullah dengan niat yang sama. Namun saat dia sudah di depan rasul, wasiat nabi terdengar semakin keras ditelinganya. Dengan perasaan malu, pria tadi mengucapkan salam dan kembali pulang kerumahnya, berkutat dengan kemelaratan yang mendera keluarganya.
Ketiga kalinya, ketika merasa benar2 tidak ada jalan keluar lagi, pria tersebut memberanikan diri untuk kembali menghadap rasulullah. Rasulullah tersenyum dan berkata :
"Kami membantu siapa yang meminta bantuan, tapi Allah menjamin kebutuhan mereka yang merasa cukup dan menahan diri dari menadahkan kepada org lain"
Nasihat itupun bergema dan menguatkan hati dan keyakinannya. Dia tersadar untuk menemukan kunci dari permasalahannya. "Aku harus berusahakeras dan cukup bersandar kepada Allah", dengan tekad, usaha, dan keyakinan barunya, pria tadi semakin keras berusaha mencari kayu bakar lalu menjualnya. Dia terus bekerja keras hingga tak lama berselang usahanya semakin maju dan dia sudah memiliki beberapa budak untuk membantunya.
Yup..cukuplah Allah yang menjamin kebutuhan kita..:)
No comments:
Post a Comment