Tidak tampak..bukan berarti tidak ada..

Sunday, October 07, 2007

Sedekah ke siapa ya??

Suka ngerasa bingung ga siy klo mau ngasi sumbangan ke pengemis/pengamen di jalan?klo aku kadang suka ga yakin uang yang kita keluarkan itu bakal dipake untuk hal yang berguna, lagi pula banyak dari para pengemis itu yang secara fisik masih segar bugar, klo mereka terus2an dikasih uang tanpa perlu usaha, kita malah ngedidik mereka jadi pemalas..Pengennya ngasi sedekah tu ke org yg emg bener2 perlu, tapi dia menjaga dirinya dari meminta2..tapi kan susah bgt nemuin org yg punya harga diri kayak gitu..

Akhirnya kemarin aku dapet cara lain untuk bersedekah..tapi aku mau cerita dulu.
Awalnya aku agak keberatan sama org yg ngasi uang angkot lebih, karna nanti si supir angkot jadi netapin standar yang lebih tinggi ke penumpang lain..tapi setelah beberapa waktu ngamatin tukang angkot, pandanganku itu agak berubah..Bang supir angkot itu, meskipun udah kerja dari pagi ampe malem untuk ngejar setoran (kerja kerasnya mungkin lebih besar dibanding kita2), masih juga kesusahan untuk menuhin targetnya, belum lagi dijutekin ma penumpang, stress dijalanan klo lg macet, di bentakin&diklaksonin ma mobil2 pribadi yg lg ga sabaran, pungli dijalanan, makin bikin mereka susah&uang yg mereka dapet untuk anak-istri dirumah sedikit sekali.. Kasian sekali bang supir itu..tapi ada satu hal yang kutangkap:mereka butuh bantuan keuangan, tapi mereka ga serta merta jadi pengemis, mereka tetep berusaha & bekerja..Jadi, supir angkot itu mungkin lebih baik untuk ngedapetin sedekah daripada para pengemis (pendapat pribadi, tapi mudah2an bisa jadi amal). Trus tentang standar ongkos yang naik?hehehe itu siy hanya perkiraan sendiri aja.. Emang segampang itu naikin tarif??para supir angkot juga kan punya sistem sendiri dalam netapin tarif..malah seringnya org2 pada kurang klo bayar angkot (sering bgt liat orang yg bayar terus kabur—mmm, pernah jd pengalaman pribadi jg siy :D duuh maaph ya bang).

Pokoknya sekarang siy aku ngajak temen2 yg dah baca tulisan ini utk lebih bersimpati ama bang supir (dan orang ‘kecil’ lainnya siy..): klo bisa kasi ongkos lebih (sambil sedekah), trus bilang makasih sambil senyum ke bang supirnya (senyum juga kan sedekah, jadi dobel tuh), trus kita doain juga..yaah, meskipun mungkin yang kita lakukan itu ga seberapa, tapi Allah tau apa yang ada dalam hati kita..:) wallahu’alam


Purifikasi hidup..


“Air laut baru akan kehilangan rasa pahitnya setelah ia menguap ke langit..begitulah air laut menemui kemurniannya, ia harus mengangkasa melewati awan”-Ferroukhi, Le grand voyage-

Alangkah bahagianya jika kita bisa menghadap Sang Khalik dengan kemurnian jiwa sejati. Untuk mencapai kemurnian tersebut, kita harus melewati perjalanan jauh yang penuh rintangan..seperti halnya perjalanan air laut yang mengangkasa..semakin sulit perjalanan, semakin kita memurnikan jiwa kita..dalam setiap rintangan terdapat ampunan dosa dan pahala (jika kita ikhlas). Namun di bulan Ramadhan ini, Allah melimpahkan kasih sayang-Nya, bagi hamba yang sungguh2 berdoa pada-Nya untuk mengampuni dosa2nya, maka doa tersebut akan dikabulkan..Jadi, bukan tidak mungkin kita bisa mencapai kemurnian tersebut, dan seperti disebutkan diawal, apakah yang lebih utama dan lebih indah selain menghadap-Nya dengan kemurnian jiwa sejati? Bulan Ramadhan dan berhaji, (menurut pendapat pribadi) adalah momen yang tepat untuk menyambut kematian terindah kita , jadi harus dimanfaatkan dengan sebaik2nya. Nah, meskipun sekarang udah memasuki hari-hari terakhir bulan Ramadhan, jangan jadi makin lemes, semangaaat..ada malam lailatul qadr di 10 hari terakhir, ada begitu besar ampunan yang dijanjikan, sapa tau kita tidak akan menemui lagi Ramadhan tahun depan..ingatlah, waktu kematian kita semakin dekat.. kita siapkan perjumpaan kita dengan Sang Kekasih dengan sebaik2 jiwa yang murni :)
Wallahu’alam

RASULULLAH MENYURUH KITA
Taufik Ismail (1990)

Rasul menyuruh kita mencintai yatim piatu
Rasul sendiri waktu kecil tanpa ayah, tiada ibunda
Mencintai anak yatim piatu adalah mencintai Rasul kita

Rasul menyuruh kita mencintai orang miskin
Rasul sendiri tanpa harta, dia lelaki yang sungguh miskin
Mencintai orang miskin adalah mencintai Rasul kita

Rasul menyuruh kita mencintai orang lapar
Rasul sendiri ketat ikat pinggangnya, tak pernah longgar
Mencintai orang lapar adalah mencintai Rasul kita

Rasul menyuruh kita mencintai orang-orang tergilas
Rasul sendiri teladan ketegaran ketika ditindas
Mencintai orang tertindas adalah mencintai Rasul kita

Rasul menyuruh kita mencintai hewan, pohon dan lingkungan
Rasul sendiri lemah lembut pada kucing kesayangan
Mencintai satwa dan alam lingkungan adalah mencintai Rasul kita

Rasul menyuruh kita santun dalam beda pendapat
Rasul sendiri tidak marah bila beliau didebat
Santun dalam beda pendapat adalah mencintai Rasul kita

Kita cintai orang-orang lapar dan berkekurangan
Kita cintai orang-orang tertindas, dimanapun mereka
Kita cintai anak yatim dan piatu
Pada Rasulullah kita bersangatan cinta
Gemetar kami dalam zikir
Gagap kami menyanyikan shalawat
Tiada cukup butir tasbih
Tiada memada kosa kata
Dalam membalas cintanya
Secara sederhana