Tidak tampak..bukan berarti tidak ada..

Sunday, October 07, 2007

Purifikasi hidup..


“Air laut baru akan kehilangan rasa pahitnya setelah ia menguap ke langit..begitulah air laut menemui kemurniannya, ia harus mengangkasa melewati awan”-Ferroukhi, Le grand voyage-

Alangkah bahagianya jika kita bisa menghadap Sang Khalik dengan kemurnian jiwa sejati. Untuk mencapai kemurnian tersebut, kita harus melewati perjalanan jauh yang penuh rintangan..seperti halnya perjalanan air laut yang mengangkasa..semakin sulit perjalanan, semakin kita memurnikan jiwa kita..dalam setiap rintangan terdapat ampunan dosa dan pahala (jika kita ikhlas). Namun di bulan Ramadhan ini, Allah melimpahkan kasih sayang-Nya, bagi hamba yang sungguh2 berdoa pada-Nya untuk mengampuni dosa2nya, maka doa tersebut akan dikabulkan..Jadi, bukan tidak mungkin kita bisa mencapai kemurnian tersebut, dan seperti disebutkan diawal, apakah yang lebih utama dan lebih indah selain menghadap-Nya dengan kemurnian jiwa sejati? Bulan Ramadhan dan berhaji, (menurut pendapat pribadi) adalah momen yang tepat untuk menyambut kematian terindah kita , jadi harus dimanfaatkan dengan sebaik2nya. Nah, meskipun sekarang udah memasuki hari-hari terakhir bulan Ramadhan, jangan jadi makin lemes, semangaaat..ada malam lailatul qadr di 10 hari terakhir, ada begitu besar ampunan yang dijanjikan, sapa tau kita tidak akan menemui lagi Ramadhan tahun depan..ingatlah, waktu kematian kita semakin dekat.. kita siapkan perjumpaan kita dengan Sang Kekasih dengan sebaik2 jiwa yang murni :)
Wallahu’alam

1 comment:

Anonymous said...

menurut istilah nahwu dan sharaf kata mati berarti diam, padam, tenang , tak bergerak.

"kullu nafsin -ng- dza iqotul maut "
setiap jiwa akan merasakan mati

dan banyak lagi klo kita gali ayat2 Al-Qur'an yang membahas kematian .

tapi yang bagaimana seseorang bisa kembali kepada kemurnian yang yang sejati atau tazkiatun nafs

"man kana ahkiru hayati laailaahaillallah dakholal janah"
barangsiapa yang akhir hidupnya mengucapkan tahlil ,dia masuk surga"

yang jadi permasalahan apakah kita mampu ketika ruh kita di dorong dari ujung kaki sampai perut oleh 90 malaikat, dan dari perut sampai ke tenggorokan oleh 90 malaikat, dan dari tenggorokan sampai ubun -ubun di dorong oleh 90 malaikat , yang sakit nya luar biasa . apabila kita bisa mengucapkan kalimat tahlil itu .. ruh kita dari ubun2 di cabut bak heleain rambut di dalam tepung begitu lembut nya. tapi klo kita amalan nya buruk ruh kita di cabut ibarat petani yang yang merabut pohon singkong ditanah yang tandus astaghfirullah ,, naudzubillahimindzalik.....udah dulu ah jdi serem ...ntar klo ada kesempatan bertemu aku lanjutin .