Tidak tampak..bukan berarti tidak ada..

Saturday, March 29, 2008

:)


Alhamdulillah hasil sekuensingnya dah dateng, makasih ya temen2 buat doanya.
Doa itu kan kekuatan. Doa sambil ikhtiar merupakan wujud dr harapan, doa ketika ngadepin kesenangan merupakan wujud rasa syukur, doa ketika ngadepin kesusahan merupakan peneguh hati supaya bisa bersabar dan numbuhin semangat baru. Pokoknya jangan lupa untuk selalu berdoa disegala kondisi (aku masih tetep nitip doa niy, hehehe).
Mudah2an Allah melapangkan hati kita untuk bisa menerima segala ketetapan-Nya dengan ikhlas, syukur dan sabar. Amiin..

Nb: ada yg bilang dlm 2 thn terakhir iringan doaku utk org yyg lg ultah sama kyk yg diatas terus..hehehe, maaph ya, tp ku rasa doa itu baik untuk kita, seumur hidup, jadi jng bosen yaks ;)

Sunday, March 23, 2008

Kasih Sayang Allah dalam kisah Adam

Dah lama aku beli buku 'aku beriman maka aku bertanya'-jeffrey lang tp ga beres2 bacanya. Bukan krn buku itu isinya ga menarik, tp lbh krn bukunya dipinjem org, trus belakangan ini aku sering tergoda nonton DVD, baca novel&komik hehehe..setelah bosen baca novel&komik, ahirnya buku ini pun kulirik dan sedikit demi sedikit dibaca juga, agak lama emg bacanya, krn aku lebih seneng utk ikut menikmati&merenungi apa yang tertulis disana..Tulisan dibawah ini merupakan salah satu bagian yang kusuka dari buku itu. Melalui kisah adam dan hawa, aku bisa melihat Kasih Sayang Tuhan yang sangat besar bagi manusia, sejak diciptakannya manusia sampai sekarang. Selama ini banyak yg masih beranggapan bahwa turunnya manusia ke bumi krn murka Allah..Coba baca lebih lanjut yuk, mungkin kalian jg jadi sependapat dng ku?smoga saja :)

Bismillahirrohmaanirrohiim

Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi.” Mereka berkata: “Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji dan menyucikan Engkau?” Tuhan berfirman:”Sesungguhnya, Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui”. (Q.S. 2:30)

Allah memfirmankan ayat ini disurga dengan maksud memberitahu para malaikat bahwa Dia akan menempatkan manusia dibumi untuk mewakili-Nya. Tetapi tiada kata-kata dalam ayat tersebut yang menceritakan kesalahan adam dan hawa

Dan Dia mengajarkan kepada Adam seluruh nama (benda-benda), kemudian memperlihatkannya kepada para malaikat, dan Dia berfirman: “Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu memang benar (Q.S. 2:31)

Al-Quran menjawab pertanyaan malaikat dengan pertama-tama memperlihatkan kemampuan akal manusia (untuk belajar). Selanjutnya, Allah meletakan benda-benda yang nama-namanya disebut oleh Adam di depan para malaikat, dan berfirman “Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu memang benar”. Ini secara gambling memperlihatkan bahwa akal manusia merupakan argument amat penting dalam jawaban Tuhan atas pertanyaan malaikat.

Mereka berkata: “Mahasuci Engkau, tak ada yang kami ketahui selain apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami; sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.” (Q.S. 2:32)

Malaikat-malaikat mengakui ketakmampuan mereka untuk menjawab tantangan Allah

Allah berfirman: “Hai Adam, beritahukanlah kepada mereka nama-nama benda ini.” Maka setelah diberitahukan kepada mereka nama-nama benda itu, Allah berfirman: “Bukankah sudah Kukatakan kepadamu bahwa sesungguhnya Aku mengetahui rahasia langit dan bumi, dan mengetahui apa yang kamu lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan?” (Q.S. 2:33)

Kemudian Allah menunjukan kemampuan Adam yg lain: kemampuan bahasa untuk menyebutkan seluruh benda, symbol verbal segala sesuatu yang diketahuinya, seluruh pikiran, pengalaman, dan perasaannya. Allah telah menganugrahi manusia kemampuan untuk berbuat salah, tetapi juga memberinya kemampuan-kemampuan lain yang sangat unggul dan tak diberikan kepada malaikat. Para malaikat keberatan karena hanya memerhatikan satu sifat manusia, yaitu kemampuannya untuk berbuat kerusakan dan kesalahan, akan tetapi mereka tidak mengetahui sifat lainnya.Adam telah menunjukan keunggulan akalnya, yang tak dimiliki malaikat.

Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: ”Sujudlah kamu kepada Adam,” mereka pun sujud kecuali iblis; ia menolak dan menyombongkan diri; dan ia termasuk golongan yang tidak beriman. (Q.S. 2:34)

Malaikat sujud dan mengakui kelebihan Adam. Akan tetapi, iblis menolak untuk sujud; dan berangkat dari penolakan iblis ini, Al-Quran mengisahkan awal-mula timbulnya dosa. Menurut Al-Quran, akar timbulnya dosa bukanlah uang, sifat rakus, atau nafsu birahi, tetapi kesombongan

Dan Kami berfirman:”Hai Adam, diamilah olehmu dan istrimu surga ini, dan makanlah makanan-makanannya yang banyak lagi baik dimana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu dekati pohon ini, yang menyebabkan kamu termasuk orang-orang yang zalim.” (Q.S. 2:35)
Lalu keduanya digelincirkan oleh setan dari surga itu dan dikeluarkan dari keadaan semula, dan Kami berfirman: “Turunlah kamu! Sebagian kamu menjadi musuh bagi yang lain, dan dibumilah tempat tinggalmu dengan segala kesenangan hidup sampai waktu yang ditentukan” (Q.S. 2:36)


Larangan ini merupakan yang pertama-tama mereka langgar. Peristiwa ini menyiratkan sebuah makna yang amat penting, bahwa itulah pilihan bebas pertama Adam dan Hawa, itulah kali pertama mereka memilih selain apa yang diperintahkan Tuhan.
Kemudian Allah menurunkan manusia ke bumi. Pertanyaan para malaikat dan surah Al-Baqarah ayat 34 telah terlebih dahulu mengisyaratkan apa yang kelak akan terjadi di bumi. Kata-kata Tuhan ”dibumilah tempat tinggalmu dengan segala kesenangan hidup sampai waktu yang ditentukan” bukanlah kata-kata yang sedang marah atau menghardik.

Kemudian Adam menerima beberapa kalimat dari Tuhannya, maka Allah menerima tobatnya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang (Q.S. 2:37)

Ayat ini juga sama sekali tak menunjukan kemarahan Tuhan, tetapi malah menekankan ampunan dan kasih sayang Tuhan. Ayat selanjutnya menunjukan bahwa kata-kata yang Adam terima dari Tuhannya adalah kalimat pelipur lara yang sarat dengan harapan.

Kami berfirman:”Turunlah kamu dari surga itu! Kemudian jika datang petunjuk-Ku kepadamu, barang siapa mengkuti petunjuk-Ku, niscaya tidak ada kekhawatiran atas mereka, dan tidak pula mereka bersedih hati (Q.S. 2:38)

Dua ayat tersebut dituturkan secara simpatik. Pasangan Adam dan Hawa diusir dari surga untuk memulai kehidupan mereka di bumi. Mereka pasti menyesali perbuatan yang telah mereka lakukan dan mencemaskan kehidupan mereka di tempat yang tak familiar. Tuhan mendekati dan menyirami mereka dengan ampunan dan kasih sayang. Dia meyakinkan mereka bahwa mereka akan selalu mendapat tuntunan dari-Nya, dan mereka tak perlu merasa takut selama mengikuti tuntunan Tuhan. Bila Tuhan mengampuni pasangan itu, mengapa Dia tetap menempatkannya di bumi? karena kehidupan di bumi, menurut Al-Quran, bukanlah hukuman. Keberadaan manusia di bumi mempunyai tujuan yang lebih besar.

Adapun orang-orang yang tak beriman dan mendustakan ayat-ayat Kami, mereka adalah penghuni neraka; mereka kekal didalamnya (Q.S. 2:39)

Kemudian Al-Quran melanjutkan kisah awal kehidupan manusai dengan melihat akhir kehidupan manusia di akhirat. Ayat ini memberitahukan keadaan orang-orang kafir yang menyangkal ayat-ayat Tuhan di bumi. Tuhan mengakhiri percakapan dengan pasangan manusia pertama dalam kata-kata yang menghibur dan menyejukan, dan mengingatkan pembaca pada ayat berikutnya tanpa memutus alur berpikirnya..

Subhanallah :)

eh, bukunya belum selese dibaca tau2 dah ngilang lg dr mejaku, tnyata dipinjem temen sepupu. Jadi ga beres2 bacanya bukan krn aku males ya, hehehe..Gpp, smoga bermanfaat :)

Monday, March 17, 2008

Dalam Do'aku

Sapardi Joko Damono


Dalam doaku subuh ini kau menjelma langit yang semalaman tak memejamkan mata,
yang meluas bening siap menerima cahaya pertama,
yang melengkung hening karena akan menerima suara-suara

Ketika matahari mengambang tenang di atas kepala,
dalam doaku kau menjelma pucuk-pucuk cemara yang hijau senantiasa,
yang tak henti-hentinya mengajukan pertanyaan muskil
kepada angin yang mendesau entah dari mana

Dalam doaku sore ini kau menjelma seekor burung gereja
yang mengibas-ibaskan bulunya dalam gerimis,
yang hinggap di ranting dan menggugurkan bulu-bulu bunga jambu,
yang tiba-tiba gelisah dan terbang lalu hinggap di dahan mangga itu

Maghrib ini dalam doaku kau menjelma angin yang turun sangat perlahan dari nun di sana,
bersijingkat di jalan dan menyentuh-nyentuhkan pipi dan bibirnya
di rambut, dahi, dan bulu-bulu mataku

Dalam doa malamku kau menjelma denyut jantungku,
yang dengan sabar bersitahan terhadap rasa sakit yang entah batasnya,
yang setia mengusut rahasia demi rahasia,
yang tak putus-putusnya bernyanyi bagi kehidupanku

Aku mencintaimu.
Itu sebabnya aku takkan pernah selesai mendoakan keselamatanmu

Tebing tak tampak, jurang tak tampak

(Taufiq Ismail)

Untuk Anak-anak Muda Sineas,
Yang Ingin Bebas Tanpa Batas

Di tepi desa kami ada sebuah tebing yang curam
Menghadap ke jurang yang dalam
Di atas tebing itu ada tanah datar lumayan luasnya
Disana anak-anak kecil bisa bermain-main leluasa
Berkejar-kejaran, melompat-lompat kesini dan kesana
Berteriak-teriak, menjerit-jerit dan tertawa-tawa

Karena penduduk desa cinta pada anak-anak mereka
Masih waras dan tak mau anak-anak celaka
Termasuk juga untuk orang-orang dewasa
Maka di tepi tebing dibikinkan pagar sudah lama
Terbuat dari kayu, tua, terbatas kekuatannya
Agar tidak ada yang kepleset terjatuh ke jurang sana
Tebing itu lima puluh meter tingginya
Batu-batu besar bertabur didasarnya
Semak dan belukar di tepi-tepinya
Hewan buas dan ular penghuninya
Kalau orang terjatuh kedalamnya
Akan patah, cedera, cacat dan gegar otaknya

Nah, pada suatu hari
Ada anak-anak ABG berdemonstrasi
Menuntut yang menurut mereka sesuatu yang asasi
Dengan nada yang meleking dan tinggi
Tangan teracung, terayun ke kanan dan ke kiri
Dalam paduan suara yang diusahakan harmoni
”Kami menolak pagar tebing, apapun bentuknya
Kami menuntut kebebasan sebebbas-bebasnya
Bermain, melompat-lompat ke sini dan ke sana
Berkejar-kejaran tak ada batasnya
”Apa itu pagar? Kenapa dibatas-batasi?
Tubuh kami ini hak kami
Kami menggunakannya semau hati sendiri
Apa itu pembatasan?
Konsep kuno, melawan kemerdekaan
Cabut itu pagar, semuanya robohkan!”

Demo berlangsung, hiruk-pikuklah terdengar suara
Heboh seantero kampung dan desa
Orang-orang bertanya, ini ada apa
Kok jadi tegang suasana
Barulah situasi jadi agak reda, karena
Ternyata yang berdemo itu, anak-anak rabun dan buta
”Saudara-saudara, ABG-ABG ini jangan dicerca
Mereka punya kelainan dalam instrumen mata
Banyak yang rabun, mungkin juga buta
Kena virus datang dari kota, luar desa kita
Konsep tebing dan jurang, tak masuk akal mereka
Tak tampak bahaya kedua-duanya
Beritahu mereka baik-baik, sabar-sabar senantiasa
Masih banyak urusan lain di desa kita.” (2008)

Saturday, March 01, 2008

Ga ada judul

Lg inget ttg Gito Rollies..siapa yg nyangka jalan hidup org. Aku yakin klo setiap orang pasti berubah.. bisa jadi lebih baik, atau lebih buruk, tapi siapa yang bisa memastikan kearah mana perubahan itu??Karna ga ada kepastian itulah, kita jg ga bisa ngasih image tertentu ke seseorang yang kita anggep berlaku seumur hidupnya. Kita ga punya hak untuk itu. Segalanya hny milik Allah, jangan sombong dengan diri kita sekarang dan dng semena2 merendahkan orang lain..kalau Allah berkehendak, saat itu juga bisa jadi kondisi akan terbalik

Mhh..

Mau sekuensing...
mmmmhh..takuuuuutttt...
pasrahin deh...apapun hasilnya, itu yg terbaik..
aku dah berusaha yg tbaik..
kita hadapi aja ok..
Masih ada Allah kok..
Bismillahirrohmaanirrohiim
-mohon doanya jg ya-

Wednesday, January 30, 2008

....

Hhh..sedih ga jelas gini..
Serasa hilang jati diri..
Knp jd gini ya????

Monday, December 17, 2007

Quotation

Semakin banyak tantangan, bila kita ikhlas menjalaninya, maka semakin barokah juga apa yang kita kerjakan-Bu Mus (NA Muslimah Hafsari Hamid)

MANDIRI

Waktu lahir, kita memiliki keergantungan yg tinggi pada orang lain. Namun ketika kita mati, kita akan mempertanggung jawabkan segalanya sendiri dihadapan Allah..Artinya, selama proses kehidupan yang kita jalani mulai lahir sampai meninggal, dituntut terjadinya perubahan pada diri kita, dari tergantung pada mahluk menjadi tidak tergantung (mandiri)-karena satu2nya tempat bergantung hanya Allah-. Maka, kita harus mempersiapkan diri dan selalu berusaha untuk bisa melepaskan ketergantungan pada mahluk, dalam segala hal Mungkin akan sulit mencapai hal ini, tapi dengan selalu menyadari bahwa tidak ada yang lebih layak menjadi tempat bergantung selain Allah, akan memudahkan kita menjadi kuat dan mandiri. Orang tua, keluarga, sahabat, semua org (bahkan orang yg ga dikenal sekalipun) bukanlah tempat bergantung, mereka adalah orang2 yang dapat membantu kita untuk menjadi lebih kuat..Yup, Novi..kini saatnya menempatkan sesuatu pada tempatnya, bermetamorfosislah menjadi wanita yang kuat mandiri dan lakukan sesuatu yang berguna buat orang lain..Berusahalah mencapai itu..Bukankah sebaik2 org adalah yang berguna buat orang lain?bukan yang malah nyusahin&repotin orang lain..

Mmm, sejujurnya, setelah nulis kata2 yang diatas td, sesaat ku merasa sedih karna rasa sepi yang tiba2 menyergap. Tampaknya terlalu berlebihan ya,apa karena lg dengerin lagu Ebit G. Ade-menjaring matahari?hehehe, nuduh :p Tapi, bener apa yg dibilang lagu itu: ”hidup terus diburu, berpacu dengan waktu”..ga ada waktu utk terus2an mengasihani diri, dah dari sononya hidup adalah perjuangan utk mencapai tujuan akhir yang diharapkan, lagian sapa bilang sendiri?emgnya org lain jg ga berjuang?kita sekarang kan sedang sama2 berjuang :)

Makasih banyak bwt org2 yg udah menjadi penguatku :)

Sunday, October 07, 2007

Sedekah ke siapa ya??

Suka ngerasa bingung ga siy klo mau ngasi sumbangan ke pengemis/pengamen di jalan?klo aku kadang suka ga yakin uang yang kita keluarkan itu bakal dipake untuk hal yang berguna, lagi pula banyak dari para pengemis itu yang secara fisik masih segar bugar, klo mereka terus2an dikasih uang tanpa perlu usaha, kita malah ngedidik mereka jadi pemalas..Pengennya ngasi sedekah tu ke org yg emg bener2 perlu, tapi dia menjaga dirinya dari meminta2..tapi kan susah bgt nemuin org yg punya harga diri kayak gitu..

Akhirnya kemarin aku dapet cara lain untuk bersedekah..tapi aku mau cerita dulu.
Awalnya aku agak keberatan sama org yg ngasi uang angkot lebih, karna nanti si supir angkot jadi netapin standar yang lebih tinggi ke penumpang lain..tapi setelah beberapa waktu ngamatin tukang angkot, pandanganku itu agak berubah..Bang supir angkot itu, meskipun udah kerja dari pagi ampe malem untuk ngejar setoran (kerja kerasnya mungkin lebih besar dibanding kita2), masih juga kesusahan untuk menuhin targetnya, belum lagi dijutekin ma penumpang, stress dijalanan klo lg macet, di bentakin&diklaksonin ma mobil2 pribadi yg lg ga sabaran, pungli dijalanan, makin bikin mereka susah&uang yg mereka dapet untuk anak-istri dirumah sedikit sekali.. Kasian sekali bang supir itu..tapi ada satu hal yang kutangkap:mereka butuh bantuan keuangan, tapi mereka ga serta merta jadi pengemis, mereka tetep berusaha & bekerja..Jadi, supir angkot itu mungkin lebih baik untuk ngedapetin sedekah daripada para pengemis (pendapat pribadi, tapi mudah2an bisa jadi amal). Trus tentang standar ongkos yang naik?hehehe itu siy hanya perkiraan sendiri aja.. Emang segampang itu naikin tarif??para supir angkot juga kan punya sistem sendiri dalam netapin tarif..malah seringnya org2 pada kurang klo bayar angkot (sering bgt liat orang yg bayar terus kabur—mmm, pernah jd pengalaman pribadi jg siy :D duuh maaph ya bang).

Pokoknya sekarang siy aku ngajak temen2 yg dah baca tulisan ini utk lebih bersimpati ama bang supir (dan orang ‘kecil’ lainnya siy..): klo bisa kasi ongkos lebih (sambil sedekah), trus bilang makasih sambil senyum ke bang supirnya (senyum juga kan sedekah, jadi dobel tuh), trus kita doain juga..yaah, meskipun mungkin yang kita lakukan itu ga seberapa, tapi Allah tau apa yang ada dalam hati kita..:) wallahu’alam


Purifikasi hidup..


“Air laut baru akan kehilangan rasa pahitnya setelah ia menguap ke langit..begitulah air laut menemui kemurniannya, ia harus mengangkasa melewati awan”-Ferroukhi, Le grand voyage-

Alangkah bahagianya jika kita bisa menghadap Sang Khalik dengan kemurnian jiwa sejati. Untuk mencapai kemurnian tersebut, kita harus melewati perjalanan jauh yang penuh rintangan..seperti halnya perjalanan air laut yang mengangkasa..semakin sulit perjalanan, semakin kita memurnikan jiwa kita..dalam setiap rintangan terdapat ampunan dosa dan pahala (jika kita ikhlas). Namun di bulan Ramadhan ini, Allah melimpahkan kasih sayang-Nya, bagi hamba yang sungguh2 berdoa pada-Nya untuk mengampuni dosa2nya, maka doa tersebut akan dikabulkan..Jadi, bukan tidak mungkin kita bisa mencapai kemurnian tersebut, dan seperti disebutkan diawal, apakah yang lebih utama dan lebih indah selain menghadap-Nya dengan kemurnian jiwa sejati? Bulan Ramadhan dan berhaji, (menurut pendapat pribadi) adalah momen yang tepat untuk menyambut kematian terindah kita , jadi harus dimanfaatkan dengan sebaik2nya. Nah, meskipun sekarang udah memasuki hari-hari terakhir bulan Ramadhan, jangan jadi makin lemes, semangaaat..ada malam lailatul qadr di 10 hari terakhir, ada begitu besar ampunan yang dijanjikan, sapa tau kita tidak akan menemui lagi Ramadhan tahun depan..ingatlah, waktu kematian kita semakin dekat.. kita siapkan perjumpaan kita dengan Sang Kekasih dengan sebaik2 jiwa yang murni :)
Wallahu’alam

RASULULLAH MENYURUH KITA
Taufik Ismail (1990)

Rasul menyuruh kita mencintai yatim piatu
Rasul sendiri waktu kecil tanpa ayah, tiada ibunda
Mencintai anak yatim piatu adalah mencintai Rasul kita

Rasul menyuruh kita mencintai orang miskin
Rasul sendiri tanpa harta, dia lelaki yang sungguh miskin
Mencintai orang miskin adalah mencintai Rasul kita

Rasul menyuruh kita mencintai orang lapar
Rasul sendiri ketat ikat pinggangnya, tak pernah longgar
Mencintai orang lapar adalah mencintai Rasul kita

Rasul menyuruh kita mencintai orang-orang tergilas
Rasul sendiri teladan ketegaran ketika ditindas
Mencintai orang tertindas adalah mencintai Rasul kita

Rasul menyuruh kita mencintai hewan, pohon dan lingkungan
Rasul sendiri lemah lembut pada kucing kesayangan
Mencintai satwa dan alam lingkungan adalah mencintai Rasul kita

Rasul menyuruh kita santun dalam beda pendapat
Rasul sendiri tidak marah bila beliau didebat
Santun dalam beda pendapat adalah mencintai Rasul kita

Kita cintai orang-orang lapar dan berkekurangan
Kita cintai orang-orang tertindas, dimanapun mereka
Kita cintai anak yatim dan piatu
Pada Rasulullah kita bersangatan cinta
Gemetar kami dalam zikir
Gagap kami menyanyikan shalawat
Tiada cukup butir tasbih
Tiada memada kosa kata
Dalam membalas cintanya
Secara sederhana



Wednesday, September 19, 2007

PESAN RASUL JELANG PUASA

Wahai manusia, sungguh telah datang pada kalian bulan Allah dengan membawa berkah, rahmat dan maghfirah. Bulan yang paling mulia disisi Allah. Hari-harinya adalah hari2 paling utama, malam2nya adalah malam2 yang paling utama. Jam demi jam, menit dan detik demi detiknya adalah saat yang paling utama. Inilah bulan ketika kamu semua diundang menjadi tamu Allah dan dimuliakan-Nya. Di bulan ini setiap hembusan nafasmu menjadi tasbih, tidurmu dibulan ini menjadi ibadah, amalmu diterima dan doa2 mu dikabulkan.

Bermohonlah kepada Allah Rab-mu dengan niat yang tulus dan hati yang suci agar Allah membimbingmu untuk melakukan shiyam dan membaca kitab-Nya. Celakalah orang yang tidak mendapat ampunan Allah di bulan yang agung ini. Kenanglah dengan rasa lapar dan hausmu, kelaparan dan kehausan di hari kiamat. Bersedekahlah kepada kaum fukara dan masakin. Muliakanlah orang tuamu, sayangilah yang muda, sambunglah tali persaudaraanmu, jaga lidahmu, tahan pandanganmu dari apa yang tidak halal kamu memandangnya, dan pendengaran yang dari apa yang tidak halal kamu mendengarnya.

Kasihanilah anak2 yatim, niscaya dikasihi manusia anak2 yatimmu. Bertobatlah kepada Allah dari dosa2mu. Angkatlah tangan2mu untuk berdoa pada waktu shalatmu karena itulah saat2 yang paling utama ketika Allah azza wajalla memandang hamba-Nya dengan penuh kasih. Dia menjawab ketika mereka menyeru-Nya, menyambut ketika mereka memanggil-Nya dan mengabulkan ketika mereka berdoa kepada-Nya.
Wahai manusia, sesungguhnya dirimu tergadai karena amal2mu. Maka, bebaskanlah dengan istighfar. Punggungmu berat menanggung beban (dosamu), maka ringankanlah dengan memperpanjang sujudmu. Ketahuilah Allah Taala bersumpah dengan segala kebesaran-Nya bahwa Dia tidak akan mengazab orang yang shalat dan sujud dan tidak akan mengancam mereka pada hari manusia berdiri dihadapan Rabbul Alamin.

Wahai manusia, barang siapa diantara kalian memberi buka puasa kepada seorang mukim yang berpuasa dibulan ini, maka disisi Allah nilainya sama dengan membebaskan seorang budak dan diampuni dosanya yang telah lalu.

(sahabat bertanya: Ya Rasulullah, tidaklah kami semua mampu berbuat demikian. Rasulullah melanjutkan)


Jagalah dirimu dari api neraka walaupun hanya dengan sebiji kurma. Jagalah dirimu dari api neraka walau dengan seteguk air. Wahai manusia, siapa yang membaguskan akhlaknya dibulan ini, ia akan berhasil melewati jembatan sirathal mustaqim pada hari ketika kaki2 lain tergelincir. Siapa yang memperbanyak shalawat kepadaku dibulan ini, Allah akan memberatkan timbangannya pada hari ketika timbangan meringan. Barang siapa pada bulan ini membaca satu saja ayat Al-Quran, maka ganjarannya sama dengan mengkhatam Al-Quran pada bulan lain.

Wahai manusia, sesungguhnya pintu surga dibukakan, maka mintalah kepada Tuhanmu agar pintu itu tak akan ditutup untukmu. Dan pintu neraka ditutup, maka mohonlah kepada Rab-mu agar tidak pernah membukanya untukmu. Setan2 dibelenggu ada dibulan ini dan mintalah agar ia tak pernah menguasaimu.
Amirul mukminin berdiri dan berkata: Ya Rasulullah, apa amal yang paling utama di bulan ini? Nabi menjawab, Ya Abal Hasan, amal yang paling utama adalah menjaga diri dari apa yang diharamkan Allah.

(diambil dari buku:Majalah Ramadhan)


Wednesday, September 12, 2007

MARHABAN YA RAMADHAN

Alhamdulillah, besok mulai masuk bulan ramadhan..mudah2an kita bisa manfaatin kesempatan ini dengan sebaik2nya untuk menjadi lebih baik dihadapan Allah..saya selalu berharap lebih di bulan ini dan saya yakin Allah tidak pernah mengingkari janji-Nya :) Maka, untuk meringankan langkah di bulan suci ini, saya memohon maaf dari hati yang terdalam kepada teman2 semua dan tak lupa saya mengucapkan, Selamat menjalankan ibadah di bulan ini. Bismillah..

Sunday, July 15, 2007

Takdir

Nasib, usaha, dan takdir bagaikan tiga bukit biru samar2 yang memeluk manusia dalam lena. Mereka yang gagal tak jarang menyalahkan aturan main Tuhan. Jika mereka miskin, mereka mengatakan bahwa Tuhan, melalui takdir-Nya, memang mengharuskan mereka miskin. Bukit-bukit itu membentuk konspirasi rahasia masa depan dan definisi yang sulit dipahami sebagian orang. Seseorang yang lelah berusaha menunggu takdir akan mengubah nasibnya. Sebaliknya, seseorang yang enggan membanting tulang menerima saja nasib yang menurutnya tak kan berubah karena semua telah ditakdirkan. Inilah lingkaran iblis yang umumnya melanda para pemalas. Tapi yang pasti, pengalaman selalu menunjukan bahwa hidup dengan usaha adalah mata yang ditutup untuk memilih buah-buahan dalam keranjang. Buah apapun yang didapat, kita tetap mendapat buah. Sedangkan hidup tanpa usaha adalah mata yang ditutup untuk mencari kucing hitam didalam kamar gelap dan kucingnya tidak ada.

Menurut Quraish Shihab, Takdir berasal dari kata qadr, yakni kadar, ukuran, dan batas. Segala sesuatu dari yang terbesar hingga yang terkecil, ada takdir yang ditetapkan Tuhan atasnya (lihat QS 65:3). Matahari beredar ditempat peredarannya, itulah takdir Yang Mahaperkasa lagi Maha Mengetahui, begitu juga dengan bulan (lihat QS 36:38). Rumput hijau atau yang hangus terbakarpun berlaku atasnya takdir Tuhan (lihat QS 87:4-5). Bagaimana ia tumbuh subur, mengapa ia kering, berapa kadar kekeringannya, kesemuanya itu ukurannya telah ditetapkan oleh Allah. Itulah takdir atau sunatullah yang menurut para rasionalis disebut sebagai hukum2 (Tuhan yang berlaku di) alam.

Manusia mempunyai takdir sesuai dengan ukuran yang diberikan oleh Allah atasnya. Makhluk ini tidak dapat terbang seperti burung. Ini adalah takdir-Nya atau ukuran kemampuan yang ditetapkan Tuhan atasnya. Disamping itu, manusia berada dalam lingkungan takdir, sehingga apa yang dilakukanya tidak terlepas dari hukum2 dengan aneka kadar ukurannya itu.

Harus diingat bahwa hukum2 itu banyak, dan kita diberi kemampuan untuk memilih-tidak seperti matahari dan bulan, misalnya. Kita dapat memilih (dengan melibatkan potensi akal, jasad, dan hati-red) yang mana diantara takdir (ukuran2) yang ditetapkan Tuhan yang kita ambil.

Umar bin Khaththab membatalkan rencana kunjungannya ke satu daerah karena mendengar adanya wabah di daerah tersebut. Beliau ditanya: ’Apakah Anda menghindar dari takdir Tuhan?”, Umar menjawab: ”Saya menghindar dari takdir satu ke takdir yang lain”.
Berjangkitnya penyakit akibat wabah merupakan takdir Tuhan. Bila menghindar sehingga terbebas dari wabah, ini juga takdir. Kalau begitu ada takdir baik dan takdir buruk. Tetapi ingat, kita diberi takdir untuk memilih.


Nasib adalah setiap deretan titik-titik yang dilalui sebagai akibat dari setiap gerakan2 konsisten usahanya, dan takdir adalah ujung titik2 itu.

Sumber tulisan:
1. Shihab, Quraish. 1994. Lentera hati. Bandung: Mizan. h. 98
2. Hirata, Andrea. 2005. Laskar pelangi. Yogyakarta: Bentang.

Gaya hidup

Waktu kecil, aku dan adik pertama sering diminta nemenin nenek di rumahnya selama beberapa hari, sementara 2 adikku yang lain tinggal di rumah karena mereka terlalu kecil untuk pisah dari umi(panggilan untuk ibuku). Selama disana, kami diajak jalan2, bermain di timezone, dibelikan makanan yang enak,dll..tapi, seringkali kami tidak bisa menikmati kesenangan itu dengan bebas karena kami selalu teringat ke 2 adik kecil yang ada dirumah..kami merasa bersalah karena bersenang2 sendiri sementara mereka berdua hanya menunggu dirumah untuk mendengar cerita2 kami. Oleh karena itu, setiap beli makanan, kami selalu minta 4, 2 untuk kami makan sendiri, dan sisanya dibawa pulang sebagai oleh2. Kami semua dididik oleh orang tua agar selalu berbagi, baik lauk pauk di meja makan, atau air timbaan dikamar mandi kalau pagi2 mau sekolah. Kalau semua bisa kebagian, kami semua senang, meskipun rasa kekurangan selalu ada..bukankah fitrah manusia tidak pernah merasa cukup, sebanyak apapun yang diterimanya??

Sejak memasuki SMP hingga sekarang, lingkungan sekolah berbeda dengan lingkungan waktu kecil(SD). SMP dan SMAku cukup terkenal dengan lingkungan anak2 berada, begitu masuk kuliah, meskipun di perguruan tinggi negri, rasanya juga didominasi oleh anak2 orang berada..Hal ini membawa pengaruh cukup besar untuk menggerus nilai2 yang ditanamkan orang tuaku sejak kecil..Aku mulai mengenal mall, bioskop, tempat karaoke, cafe, restoran, barang2 bermerek dari dunia fashion, lagu2, dan masih banyak lagi kesenangan yang ditawarkan oleh dunia luar. Ketika mengenalnya pertama kali, senang rasanya bisa mengetahui hal baru& ingin mencobanya lagi dan lagi, hanya untuk bisa mengikuti perkembangan teman2.. seperti candu, awalnya hanya karena rasa ingin tau saja, kemudian berkembang jadi hiburan pelepas penat, akhirnya dia menjelma menjadi kebutuhan yang harus dipenuhi..gaya hidup yang baru ini mengaburkan dan bisa mengesampingkan hal yang benar2 pokok dalam hidup.

Lagi2 aku harus berterimakasih ke kedua orang tuaku, karena nilai2 yang ditanamkan mereka begitu kuat. Setiap kali aku melakukan hal yang sifatnya hambur& berlebihan, akan muncul penyesalan, kesedihan, tidak tenang dan rasa malu, sehingga bisa mencegah penghamburan uang lebih jauh. Pertanyaan yang berulang2 ditanyakan:kenapa aku tidak bisa menahan diri untuk tidak melakukan itu?..Perasaan menyesal itu seringkali muncul biasanya setelah aku melakukan kegiatan seperti:nonton di bioskop, makan2 di restoran mewah, dan sejenisnya.. Buatku, inti dari menonton film yaitu melihat dan mengambil pelajarannya, hal itu tidak melulu harus dilakukan di bioskop, kita masih bisa melihat dr VCD& TV di rumah, begitu juga dengan makan, keutamaan makan adalah mengisi perut supaya tubuh bisa menjalankan aktivitas dengan optimal. Kalau berpakaian, yang penting aurat tertutup, bersih, dan indah..Aku hanya merasa uang yang dipakai itu bisa digunakan untuk hal lain yang lebih penting..meskipun tidak besar jumlahnya, tapi ada orang lain yang bisa sangat menghargai uang sejumlah itu, aku malu bila mengunakannya hanya untuk memenuhi kesenangan pribadi, aku malu pada 88’4’26’5’8’..

Hehehe, karakter orang melarat ya :p but, it is me.. begitulah caraku bisa merasa tenang dan bahagia..Sama sekali aku tidak menyalahkan orang2 yang membuka usaha hiburan itu, karena mereka hanya menawarkan, adalah pilihan kita untuk membelinya. Tapi kita harus ingat, banyak yang ditawarkan, tapi pilihlah yang dibutuhkan, dan hanya kita sendiri yang tau apa yang benar2 kita butuhkan..

Akhirnya..

Alhamdulillah, akhirnya mulai ada hasil yang muncul dr kerja di lab..makin yakin, kalo kerja keras ga akan sia2, karna Allah ga akan menyia2kan usaha hamba-Nya. Makasih buat bantuan temen2 atas doa, saran & kerjasamanya :)

Sunday, July 01, 2007

Kematian

Walaupun kematian adalah kesedihan, tetapi itu hanya menurut pandangan orang yang ditinggal, sedangkan bagi yang meninggal, kematian dapat menjadi suatu nikmat. Bagaimana tidak nikmat, bukankah kematian merupakan jalan satu-satunya untuk memperoleh kebahagiaan yang abadi?
”Takutkah Anda mati?”, demikian tanya seseorang kepada kawannya.
”Kemana aku pergi bila aku mati?”, sang kawan balik bertanya.
”Kepada Tuhan!”, jawabnya.
”Aku tak perlu takut, karena aku menyadari bahwa segala sesuatu yang bersumber dari-Nya adalah baik. Dia tidak memberi kecuali yang baik.”

[Shihab, Quraish. 1994. Lentera hati. Bandung: Mizan. h. 101-102]

Usaha = Bergerak..bergerak..dan bergerak

Manusia hanya bisa berencana dan berusaha, Allah lah yang menetapkan hasil. Kita sering merasa putus asa dan kecewa bila usaha yang kita lakukan tidak berbuahkan hasil, padahal hasil bukanlah wewenang kita, hasil mutlak milik Allah. Kewajiban kita hanyalah berencana, berusaha dan terus berusaha, kemudian menyerahkan keputusan ditangan Allah. Allah tidaklah melihat hasil dari usaha kita, yang Dia lihat adalah proses/usaha yang sudah kita lakukan untuk memanfaatkan seluruh potensi yang sudah diberikan-Nya (akal, ruh dan jasad), dan dilakukan semata2 untuk-Nya (ikhlas).. Selama proses yang kita jalani itu, meskipun sudah kita niatkan hanya untuk-Nya, bukan berarti perjalanan kita akan mulus begitu saja. Justru, semakin kuat niat kita untuk memurnikan proses tersebut, maka ujian Allah akan semakin besar pula...dan, adalah pilihan kita untuk tetap bertahan pada pendirian kita semula, atau putus asa dan menyerah?? Sesungguhnya Allah tidak dirugikan sedikitpun ketika kita menyerah, tapi yang sangat merugi adalah diri kita sendiri.

Kita PASTI bisa menghadapi ujian tersebut kalo kita bisa bersabar, karena ujian tidaklah ditimpakan pada seseorang melainkan sesuai kesanggupannya..kalo ngerasa ga sanggup??Allah udah ngasih petunjuk: ”Jadikan shalat dan sabar sebagai penolongmu”..Ya, hanya Allah yang akan memberi pertolongan untuk menguatkan kita, tapi Dia sudah menentukan caranya, yaitu lewat shalat dan sabar. Yakin deh, pertolongan Allah itu dekat, dari arah yang ga disangka2, dan Dia akan memberikan hasil yang TERBAIK..Percaya itu, karena Allah sesuai dengan prasangka hamba-Nya..tapi, kapan hasil itu akan terlihat?? bukan urusan kita memikirkannya, kewajiban kita pada-Nya belum kita penuhi masa’ dah mau nuntut hasil? berusaha terus dan teruslah berusaha..

Lagi mikir tentang hal diatas, ehh, dapet artikel bagus yang masih berkaitan dengan topik kali ini..Kadang kebetulan2 itu saling berintegrasi dan menuntun kita pada suatu jalan..Makin yakin deh kalo Allah itu ga ninggalin kita gitu aja :)

Di artikel itu disebutkan bahwa, spirit agama Islam adalah bergerak. Spirit itu tercermin didalam 2 ibadah wajib umat islam yaitu shalat dan haji. Di dalam shalat, kaum muslim diharuskan menggerakan seluruh anggota tubuh secara beraturan. Begitu pula dengan tawaf, berjalan mengelilingi Ka’bah sebanyak 7 kali putaran, menunjukan kegiatan manusia yang tiada henti bergerak menuju Allah. Juga sa’i, berlari-lari kecil diantara bukit Shafa dan Marwah yang panjangnya kira-kira seperempat mil sebanyak tujuh kali putaran, yang merupakan tapak tilas perjuangan siti Hajar dari satu bukit tandus ke bukit tandus lain hanya untuk mencari air buat anaknya-Ismail- yang sangat kehausan.. siti hajar tahu bahwa bukit itu tandus, tapi dia terus berusaha mencari, meski daerah tersebut sudah dilewatinya berkali2 (kalo kita, dah triplo trus ga ada hasil, mulai surut deh usahanya)..Akhirnya, Allah nunjukin kasih sayang-Nya, Dia mengeluarkan sumber mata air dibekas pijakan telapak kaki ismail kecil yang airnya tidak pernah kering hingga sekarang, yaitu air zamzam, Ajaib kan?? Coba pikir, secara logis, apa kaitannya lari-lari 7 kali ama keluarnya mata air?? Allah memberikan hasil, semata2 karna kasih sayangnya...kalo dia dah berkehendak, maka ’jadilah’.

Menurut artikel itu, berputar tujuh kali melambangkan jumlah hari dalam 1 minggu. Itu artinya, manusia diperintahkan untuk menjalani hidup ini dengan penuh dinamis dan semangat. Bagi seorang muslim, bergerak sama artinya dengan memanfaatkan karunia Ilahi berupa anugrah fisik yang sehat untuk memperbanyak amal saleh. Olehkarna itu pantang bagi seorang muslim untuk berhenti stagnan, menganggur dan tidak berbuat apa2, melalaikan kewajiban&tanggung jawab. Kaum muslim diberikan rumus untuk bergerak tak kenal lelah dan berputus asa, dari satu titik ke titik berikutnya hingga membuahkan hasil, disertai perencanaan yang matang. Bertujuan itu harus, tetapi gerak segala-galanya. Karena bergerak dengan mengikuti prosesnya(niat karna Allah, sabar dan shalat) adalah amal saleh, sekalipun tidak memuaskan hati kita, insya Allah akan dinilai ibadah oleh Allah SWT.
Wallahualam.


[buat saya sendiri yang lg ngalamin kegagalan penelitian berulang2 di lab, temen2 yg dah bosen ngirimin lamaran kerjaan ke berbagai tempat tapi blm ada jawaban, seseorang yang lg ngerasa didzolimin terus menerus, temen2 yg dah ampir putus asa cari pendamping hidup, temen2 (lagi) yang udah beberapa taun nikah tapi belum dikaruniai anak, dan banyak orang lainnya yg pasti punya masalah..Ayo SEMANGAAAAAATT!]

Artikel diambil dari: Yayan Amancik, Hikmah-Republika, 28 Juni 2007.

Tuesday, June 05, 2007

Komunikasi

Secara umum, cara berpikir orang begitu beragam, demikian pula cara mengekspresikannya. Untungnya ada kata2 yang bisa digunakan untuk mengomunikasikan apa yang kita pikir dan rasa. Konon katanya, satu kata, bahkan satu huruf lahir lewat sejarah yang kompleks dan penuh makna.

Meski begitu, bagi beberapa orang, kata2 kadang dirasa kurang cukup mewakili pengertian yang ingin disampaikan. Naah, jika kita kehilangan kata2/tidak punya kata2, jangan khawatir, karena bukan berarti kita jadi tdk bisa menyampaikan apa yang kita maksud. Kita ambil contoh, rasa marah, tulus, benci, hampa, sayang, cinta, bisa dirasakan orang lain meski tidak terucap, hal ini karena segala hal yang tersimpan dalam hati sedikit banyak akan tercermin dari perilaku, mimik wajah, sorot mata..tidak melulu lewat kata2..dan penyampaian maksud hati melalui sikap/perilaku akan lebih mengena ke hati orang lain.

Jadi, saya berkesimpulan: kata2 yang diucapkan/tertulis bisa jadi kehilangan makna ketika tidak tercermin pada sikapnya.. :)

(namun saya tetap menghargai&kagum pada orang2 yang memiliki perbendaharaan kata dan kemampuan merangkai kata dengan sangat baik, itu kelebihan yang patut disyukuri)