Tidak tampak..bukan berarti tidak ada..

Tuesday, June 05, 2007

Komunikasi

Secara umum, cara berpikir orang begitu beragam, demikian pula cara mengekspresikannya. Untungnya ada kata2 yang bisa digunakan untuk mengomunikasikan apa yang kita pikir dan rasa. Konon katanya, satu kata, bahkan satu huruf lahir lewat sejarah yang kompleks dan penuh makna.

Meski begitu, bagi beberapa orang, kata2 kadang dirasa kurang cukup mewakili pengertian yang ingin disampaikan. Naah, jika kita kehilangan kata2/tidak punya kata2, jangan khawatir, karena bukan berarti kita jadi tdk bisa menyampaikan apa yang kita maksud. Kita ambil contoh, rasa marah, tulus, benci, hampa, sayang, cinta, bisa dirasakan orang lain meski tidak terucap, hal ini karena segala hal yang tersimpan dalam hati sedikit banyak akan tercermin dari perilaku, mimik wajah, sorot mata..tidak melulu lewat kata2..dan penyampaian maksud hati melalui sikap/perilaku akan lebih mengena ke hati orang lain.

Jadi, saya berkesimpulan: kata2 yang diucapkan/tertulis bisa jadi kehilangan makna ketika tidak tercermin pada sikapnya.. :)

(namun saya tetap menghargai&kagum pada orang2 yang memiliki perbendaharaan kata dan kemampuan merangkai kata dengan sangat baik, itu kelebihan yang patut disyukuri)

Menadahkan tangan

Seorang sahabat rasulullah hidup dalam kemiskinan. Suatu hari, dalam kondisi kelaparan yang tak tertahan lagi, atas kesepakatan dengan keluarganya, ia berniat menemui rasulullah untuk meminta bantuan keuangan. Tapi, baru beberapa langkah berjalan, tergiang wasiat Rasulullah "Kami membantu siapa yang meminta bantuan, tapi Allah menjamin kebutuhan mereka yang merasa cukup dan menahan diri dari menadahkan kepada org lain".
Pria itu merasa malu dan membatalkan niatnya untuk menemui nabi. Keesokan harinya, didorong oleh istrinya, ia menguatkan diri untuk menemui kembali Rasulullah dengan niat yang sama. Namun saat dia sudah di depan rasul, wasiat nabi terdengar semakin keras ditelinganya. Dengan perasaan malu, pria tadi mengucapkan salam dan kembali pulang kerumahnya, berkutat dengan kemelaratan yang mendera keluarganya.
Ketiga kalinya, ketika merasa benar2 tidak ada jalan keluar lagi, pria tersebut memberanikan diri untuk kembali menghadap rasulullah. Rasulullah tersenyum dan berkata :
"Kami membantu siapa yang meminta bantuan, tapi Allah menjamin kebutuhan mereka yang merasa cukup dan menahan diri dari menadahkan kepada org lain"
Nasihat itupun bergema dan menguatkan hati dan keyakinannya. Dia tersadar untuk menemukan kunci dari permasalahannya. "Aku harus berusahakeras dan cukup bersandar kepada Allah", dengan tekad, usaha, dan keyakinan barunya, pria tadi semakin keras berusaha mencari kayu bakar lalu menjualnya. Dia terus bekerja keras hingga tak lama berselang usahanya semakin maju dan dia sudah memiliki beberapa budak untuk membantunya.

Yup..cukuplah Allah yang menjamin kebutuhan kita..:)

Kisah dan hikmah

Jika saya memegang selama 1 menit

Pada saat mengajar murid2nya, seorang guru yang bijak mengangkat segelas air dan bertanya kepada murid-muridnya
Guru : "Seberapa berat menurut kalian segelas air ini?"
Siswa: "200 - 500 g guru"
Guru : "Ini bukanlah masalah berat absolutnya, tapi tergantung berapa lama kamu memegangnya. Jika saya memegangnya selama 1 menit, tidak
ada masalah. Jika saya memegangnya selama 1 jam, lengan saya akan sakit.Dan jika saya memegangnya selama 1 hari penuh, mungkin kalian harus membawa saya ke rumah sakit"
  • Berat sebenarnya sama, tapi semakin lama memegangnya, maka bebannya akan semakin berat. Jika kita membawa beban kita terus menerus, lambat laun kita tidak akan mampu membawanya lagi. Beban itu akan meningkat beratnya
  • Apa yang harus kita lakukan? Letakan gelas tersebut, istirahatlah sejenak. Luangkanlah waktu untuk mengumpulkan tenaga sebelum mengangkatnya lagi
Diambil dari buletin tafakuran, edisi 20.

CINTA

Cinta tak harus berbalas
Bagai rindu yang tak harus bertemu
Cinta bukan tuk meminta
Tapi cinta adalah tuk memberi
Cinta karena Allah membuat hati nyaman
tanpa rasa gundah gelisah
karena pamrih berharap sesuatu
Berusaha sekuat raga
Lalu ikhlas menerima segala takdir-Nya
Cinta terhadap sesuatu karena Allah,
membuat hati tentram
Tak pantas seseorang menderita karena cinta..
Sebab cinta diciptakan untuk membuat hati tersenyum
dan bersyukur atas anugrah-Nya.


Lagi buka2 arsip lama, eh, nemu puisi cinta yang dikasih ama temen (ade angkatan 2002). Buat saya, puisi ini maknanya bagus, jadi kepikiran untuk dipajang di blog aja.. makasih ya de.. :)

Thursday, May 24, 2007

CINTA

Waah, judulnya rumit.
Haah rumit?hanya 5 kata juga..
Iya, rumit untuk ngedefinisikannya, buktinya belum ada definisi bersama untuk 5 kata itu, tiap orang punya definisi masing2. Begitu juga dengan saya. Karena ini blog saya, jadi boleh dong saya nulis definisi saya tentang cinta disini, hehehe..Yaah, anggep aja ini definisi orang yang masih baru mikirin tentang cinta, pengalamannya masih siki’ kalii :p

Awalnya saya beranggapan bahwa mencintai itu indah, dan dicintai itu lebih indah. Tapi ternyata anggapan saya itu terbalik, sekarang saya menganggap bahwa dicintai itu indah dan mencintai itu lebih indah. Kenapa? karena dengan mencintai kita bisa membuat diri kita sendiri bahagia, dengan mencintai kita bisa selalu tersenyum, bisa selalu bersikap ramah, bisa selalu berbuat baik dihadapan yang kita cintai. Mencintai adalah sikap yang bisa membawa kebaikan bagi diri sendiri maupun orang lain, intinya cinta akan membawa kebaikan bagi lingkungan. Bukankah untuk menciptakan perdamaian juga didasari oleh cinta?? Ketika mencinta, kita akan selalu berharap yang terbaik untuk yang kita cintai. Cinta tidaklah menjerumuskan, karnanya dengan perasaan sayang dan cinta kita bisa mengatakan bahwa yang benar itu benar dan yang salah itu salah (asalkan ego ga ikut terlibat :p).

Mencintai identik dengan memberi. Buat saya, cinta yang tulus adalah memberi dengan sepenuh hati, tanpa pamrih. Artinya, ketika kita mencintai seseorang (misalnya), kita memberikan cinta itu dengan tulus tanpa peduli apapun balasan darinya, namun jika kita mendapat balasan berupa cinta lagi, maka itu adalah keindahan yang patut disyukuri. Tapi bila kita melihat pada diri sendiri, yang bisa kita lakukan adalah mencintai, kita tak bisa memaksa orang lain untuk mencintai kita, kita juga tak akan pernah bisa menguasai hati orang yang kita cintai, selain tak bisa, kita juga tdk punya hak untuk melakukan hal itu. Cinta tdk harus memiliki.
Saya melihat bahwa cinta seharusnya membebaskan (tidak membikin hati susah, tapi justru bahagia), beruntung dan bersyukurlah bagi orang yang bisa mencinta, karena dia dianugrahi kemampuan untuk bisa menciptakan kebahagiaan bagi dirinya, dari Sang Pencinta. Subhanallah :)

Thursday, May 03, 2007

Aku adalah aku

Pernah ga ngerasa minder? Saya pernah ngerasa kaya gitu. Saya mikir: kok diciptain kaya gini sih: badan ga tinggi jg ga pendek (pas2an lah, hehehe), tampang pas-pasan (pas utk jd model hahaha), kemampuan pas-pasan, otak pas-pasan, untuk ngapalin susahnya bukan main, ngapalin ama temen, mulainya barengan, tapi dia tiba2 dah selesai lagi, lha saya masih berkutat di halaman2 depan,,nasiiib jadi orang pas-pasan. Rasanya hidup ini ga adil..

Setelah melewati proses perenungan (ciee, sok bgt siy), akhirnya ditemukan permasalahannya : saya selalu melihat segala sesuatunya pake kacamata duniawi, makannya jadi cape sendiri dan malah mikir yang nggak2 ke Allah..Seharusnya kan ngeliat segala sesuatu tu dengan standar yang Allah bikin. Sesuai dengan tujuan Allah menempatkan kita di dunia: Ibadah, maka hal yang akan diliat oleh Allah adalah keimanan&ketakwaan (terlihat dari hati&perbuatan kita)..Ketika pertama kali kita dilahirkan di dunia, setiap orang diberikan hati yang bersih, ga ada yg nggak (kita semua tau kan klo bayi itu suci, polos, dan bersih), dari sini kita bisa melihat betapa ADIL-nya Allah..Jadi standar adil tu bukan dari otak, fisik, atau rejeki yang dimiliki oleh seseorang, tapi ada di hati..Apakah dengan kelebihan atau kekurangan yang dimiliki, kita tetap bisa menjaga kebersihan hati sebagaimana ketika dilahirkan??

Mudah-mudahan dengan cara pandang tentang keadilan ini bisa membuat kita selalu bersyukur dengan segala yang ada pada diri kita..Ga masalah orang lain punya kelebihan2 yang ga kita miliki, daripada mikirin kelebihan orang lain, lebih baik kita mengoptimalkan segala potensi yang kita miliki, karena kita tidak mempertanggung jawabkan potensi orang lain, yang akan kita pertanggung jawabkan di hadapan-Nya adalah diri kita sendiri: apa yang sudah kita lakukan dan bagaimana kita tetap menjaga kebersihan hati kita.. setujuu?

Kita tidak selalu mendapatkan apa yang kita sukai. Oleh karena itu berusahalah untuk selalu menyukai apa2 yang kita dapatkan

Cerita

Seekor anak anjing yang kecil mungil sedang berjalan2 di sebuah ladang. Ketika dia mendekati kandang kuda, dia mendengar binatang besar itu memanggilnya. ”kamu pasti anak baru disini, cepat atau lambat kamu akan mengetahui bahwa pemilik ladang ini mencintai saya lebih dari binatang lainnya, karena saya mampu mengangkut banyak barang untuknya. Saya kira binatang sekecil kamu tidak akan bernilai sama sekali baginya”, ujarnya dengan sinis.

Anjing kecil itu menundukan kepalanya dan pergi. Tiba2 dari kandang sebelah, ia mendengar suara seekor lembu:”Saya adalah binatang yang paling terhormat disini, sebab tuan pemilik ladang ini selalu membuat keju dan mentega dari susu saya. Kamu tentu tidak berguna bagi keluarga disini”, dengan nada mencemooh.

Belum lagi kesedihannya hilang, ia mendengar teriakan biri-biri: ”Hai lembu, kedudukanmu tidak lebih tinggi dari saya. Aku memberi bulu pada pemilik ladang ini. Aku memberi kehangatan kepada seluruh keluarga disini. Tapi kata-katamu soal anjing kecil itu memang benar. Dia sama sekali tidak bermanfaat disini”.

Satu demi satu binatang disitu ikut serta mencemooh anjing kecil, sambil menceritakan betapa tinginya kedudukan mereka diladang itu. Ayam berkata bagaimana dia telah memberikan telur, kucing bangga bagaimana dia telah melenyapkan tikus-tikus dari ladang itu. Semua sepakat kalau si anjing kecil itu adalah mahluk tak berguna dan tak sanggup memberikan sumbangan apapun bagi keluarga itu.

Terpukul oleh kecaman binatang-binatang lain, anjing kecil itu pergi ke tempat sepi dan mulai menangis menyesali nasibnya. Sedih rasanya, sudah yatim piatu, dianggap tak berguna, disingkirkan dari pergaulan pula..

Ada seekor anjing tua diditu mendengar tangisan tersebut, lalu dia mendengarkan keluh kesah si anjing kecil: ” Saya tidak dapat memberikan sumbangan kepada keluarga disini, saya hanyalah hewan yang paling tidak berguna disini”, keluh si anjing kecil sambil terisak2.

Dengan terharu, anjing tua berkata: ”Memang benar bahwa kamu terlalu kecil untuk menarik pedati, kamu tidak bisa menghasilkan telur, susu, ataupun bulu. Tapi, bodoh sekali jika kamu menangisi sesuatu yang tidak mampu kamu lakukan. Kamu harus menggunakan kemampuan yang diberikan oleh Tuhan untuk membawa kebahagiaan dan manfaat”.

Malam itu ketika pemilik ladang baru pulang dan kelihatan amat lelah karena perjalanan jauh, anjing kecil itu lalu menghampirinya, menjilat kakinya, dan melompat kepelukannya. Sambil menjatuhkan diri ke tanah, pemilik ladang dan anjing kecil itu berguling2 dirumput disertai tawa ria. Akhirnya pemilik ladang itu memeluk dia erat2, mengelus2 kepalanya, kemudian berkata: ”Meskipun saya pulang dalam keadaan letih, tapi rasanya semua jadi sirna bila kamu menyambutku seperti ini. Kamulah yang paling berharga diantara semua binatang di ladang ini. Kamu kecil, tapi sangat mengerti arti kasih sayang”.

Pesan moral:

  • Jangan bersedih ketika kamu tidak dapat melakukan sesuatu seperti orang lain lakukan, bila memang kamu tidak memiliki kemampuan untuk itu.
  • Tetapi, apa2 yang dapat kamu lakukan, kerjakanlah itu dengan sebaik2nya
  • Jumlah penduduk di dunia ini lebih dari 6 milyar. Jadilah diri kamu sendiri, tidak perlu menjadi orang lain. Sudah terlalu banyak orang lain, dan hanya ada satu dirimu. Hargai dan kembangkan potensi-potensi yang kamu miliki
  • Ingatlah, bahwa orang2 yang paling berbahagia tidak selalu memiliki hal2 terbaik, tetapi mereka selalu berusaha menjadikan yang terbaik dari setiap hal yang hadir dalam hidupnya

Arti hidup (1)

Ada beberapa fase yang disiapkan Allah untuk kita lalui:
Alam roh -> alam janin -> alam dunia->alam kubur -> akhirat (surga/neraka)
Kehidupan abadi hanya ada di alam akhirat. Kita hidup didunia hanya sebentar saja..digambarkan, 1 hari diakhirat = 1000 tahun di dunia. Jika rata2 usia manusia adalah 60 thn, maka usia tersebut sebanding dengan: 60/1000 = 0.06 hari akhirat = 0.06 hari x 24 jam = 1.44 jam. Jika dibandingkan dengan kehidupan abadi di akhirat, maka hidup kita di dunia ini kurang dari 1,5 jam. Namun kehidupan yang sebentar itu yang akan menentukan, di surga/neraka kah tempat kita..
Jadi, hidup didunia itu sepenuhnya adalah ujian. Kalau bukan untuk diuji, lalu kenapa Allah tidak langsung memasukan saja manusia ke surga? Hal ini karena surga hanya diperuntukan bagi orang-orang yang pantas. Standar kepantasan itu, Allah yang menentukan. Aturan main untuk hidup di dunia, Allah yang membuat. Manusia itu diuji setiap saat, untuk melihat apakah dapat selalu taat pada aturan main atau tidak..Apakah proses yang kita jalani itu untuk melakukan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya atau malah mengabaikan aturannya?..

Segala aturan Allah terdapat dalam Al-Quran, dan Allah menjadikan Rasulullah sebagai suri tauladan. Semua isi Al-Quran adalah sebagai petunjuk bagi manusia agar bisa mencapai dunia bahagia-akhirat surga. Isi Al-Quran bukan untuk menyusahkan manusia. Al-Qur’an bukan kewajiban, Al-qur’an adalah kebutuhan kita, untuk kepentingan kita sendiri..Ibaratnya seperti makan. Makan adalah kebutuhan, tapi saat kita sedang sakit, kita merasa makan menjadi kewajiban supaya bisa cepet sembuh. Jadi, bila kita masih merasa berkewajiban dalam melaksanakan aturan main dari Allah, mungkin kalbu dan pikiran kita sedang sakit..

Isi Al-Qur’an sangat lengkap, hubungan kita dengan Allah, hubungan kita dengan manusia lain (rasul, orang tua, tetangga, sesama muslim, non-muslim, anak, suami/istri, teman), kita dengan alam, diatur oleh Al-Qur’an. Pelaksanaan Al-qur’an tidak boleh setengah2, tidak boleh memilih ayat2 tertentu yang disukai saja untuk dilaksanakan, selalulah berusaha untuk melaksanakan perintah yang ada di dalam Al-Quran secara menyeluruh (dimulai dengan hal2 yang paling mudah untuk dilakukan), Masuklah islam secara kaffah(sempurna)..

Jadi, segala hal yang kita alami selama di dunia (senang dan susah), adalah ujian. Maka hal yang seharusnya dilakukan yaitu bersyukur bila diberi kesenangan, dan bersabar bila diberi kesulitan..Rata2 ujian yang paling sulit kita hadapi yaitu kesusahan..mulai sekarang, saat hadapi kesulitan, hilangkan dari pikiran kita, keluh kesah, buruk sangka pada Allah, misalnya ’Allah ga sayang ma saya, kenapa saya dikasih hidup yang susaaah mulu’..Pada saat seperti itu, ingatlah, pada hakikatnya seluruh kehidupan kita adalah ujian..tapi jangan takut, ujian kita hanya sebentaaar saja (kurang dari 1,5 jam kok), sabar ya, never give up..kita saling mengingatkan ok :)

Tuesday, February 06, 2007

Ilmu yang bermanfaat

Ilmu Allah itu sangat luas, bahkan digambarkan: bila semua pohon di dunia dijadikan pena dan lautan dijadikan tinta, masih tidak cukup untuk menuliskan ilmu-ilmu Allah.. Jadi kalau kita bayangkan, usia manusia rata-rata hanya sampai 70 tahun, mana cukup untuk mempelajari dan mencari ilmu Allah yang luas itu. Maka dalam pencarian ilmu -dengan keterbatasan usia yang dimiliki-kita harus menentukan prioritas. Carilah ilmu-ilmu yang bisa mendekatkan diri kita dengan-Nya. Yaitu ilmu yang semakin dipelajari, semakin kuat kecintaan kita pada-Nya dan ilmu yang membawa manfaat bagi masyarakat&lingkungan.Wallahu’alam

Monday, February 05, 2007

Kenang-kenangan Kuliah KA

Waktu kuliah Kimia analitik 2, saya dan 3 temen lainnya telat masuk kuliah jadi agak males untuk ngikutin kuliah (hehehe, alesan itu sih, emg dasarnya males aja :p) , akhirnya kita bikin puisi berantai..Berikut kutipan puisinya, yang baru kita temukan lagi beberapa hari yang lalu..

Cintaku
Oh....
Mengapa diriku....
Memandang pun rasa tak mampu....
Dirimu disana.... Berbicara tak tentu....

Hening....
Lidah kelu, otak beku
Terpesona oleh ketidakjelasan yang nyata

Hatiku tak terperi
Terdampar diri dalam lamunan
Kemanakah ku akan menggapai?
Kuingin cahaya untukku melihat
Kuingin udara untuk ku hidup
Kuingin...... Dirimu....
Mungkinkah.....
Kuingin dirimu seutuhnya...
Milikku seorang....
Tak terbagikan....

Jika cinta itu manis bagai madu
Kuingin menjadi lebahnya
Jika cinta itu menyakitkan
Biarlah diri ini tetap menderita
Sakit yang tak terobati
Ijinkan aku jadi milikmu

Biar dunia yang menjadi saksi
Biar langit yang menaungi
Dan deras hujan yang menyemangati
Ku kan jadikan cintaku prasasti
Takkan hanyut terbawa asa
Takkan lekang dimakan waktu

Itu......
Janjiku......
Cintaku abadi
Cintaku suci
Cintaku hanyalah untukmu
Tak terbagi dan tak tercuri

Menanti
Jikalau hatimu gundah tak berdaya
Datanglah kemari dengan harapan
Harapan akan sembuhnya luka yang menganga
Ku kan selalu menerimamu
Karena dirimulah satu..
Takkan mampu tergantikan
Walau oleh mentari sekalipun....

Genting yang berbunyi, memanggil dirimu tentu
Dalam harap, dalam khayal, dalam cerminan
Takkan mampu ku mengelak
Haruskah ku hidup dalam naungan kegelapan
Ketika diseberangku bertahta kilauan cahaya
Datanglah.....
Kemarilah....
Seberangi lautan dan jelajahi pegunungan
Demi diriku yang menanti dalam gelap dan sepi
Biarlah waktu menjadi saksiKesetiaan diriku sampai mati
Dongeng kehidupan yang kau nanti
Tak akan melengahimu lagi

Keheningan
Bagai ombak yang bergulung
Gemuruh suara dalam pekat
Apakah kau mendengar?

Bagai sinar rembulan dimalam purnama
Hati riang tak terkira
Apakah kau melihat?

Bagaikan nyanyian angin di musim semi
Menenangkan dan membawa kedamaian
Apakah kau merasakan?

Dimanakah dirimu?
Tulikah dirimu?
Butakah?
Atau hatimu telah beku?

Dimanakah diriku sekarang berada
Raga disini jiwa disana
Terlepas tanpa arah
Terikat dalam maya
Hanya kau tempatku berharap
Berharap untuk bebas, bebas dari keterkungkungan ini

Jiwaku, Oh.... tiada dapat berpesan makna
Lalu harus kemanakah ku bawa untaian sisa hidup
Saat kutahu jalanku tak membawa bahagia
Haruskah ku menyerah dan berhenti
Karena kini hati tak mampu lagi menampung harapan

Tidak!! Ku tak ingin menyerah di sini...
Walau tanpa harap.... walau tanpa daya....
Kuingin terus maju dan melangkah...
Memulai sesuatu yang baru....
Hingga hidup tersenyum kembali padaku

Duka
Kisah sedih di hari minggu...
Bagai hembusan angin di pantai
Memandang jauh ke depan...
Tanpa rasa... tanpa asa...

Makna hilang tanpa jejak
Tertutup oleh kabut yang tebal
Hanya aku dan bintang yang berbayang

Sepi, pekat, hitam, kelam....... Aarghh!!
Kegelapan kadang begitu bersahabat
Padanyalah ku memaknai langkah-langkah kehidupan
Menghadirkan sedih pada bahagia

Sepi laksana kekasih
Menyelimuti dalam damai namun pedih
Menguak luka yang menganga perih...
Sendiri ku disini
Menatap luka yang tergerogoti
Oleh hidupku yang kian sunyi

Tak sabar kumenanti
Datangnya nirwana di hati
Agar luka ini terobati
Sadar membawaku memaknai
Hidup takkan berhenti walau duniamu hancur
Maka harapku takkan usai disini

Hehehe tnyata norak juga ya..puisi yang cerminin kesedihan&keputus asa-an..Puisi yang ngeceritain ttg mata kuliah KA ini, akhirnya terbukti, diakhir semester, nilai memutuskan bahwa kami harus mengulang kuliah ini lg di taun depan hahaha..Tapi ga nyesel kuliah bareng kalian gals ;)

Wednesday, November 22, 2006

Standar kebahagiaan

Ada sepasang kekasih yang sudah menjalin hubungan cukup lama, namun si co belum berani untuk memasuki bahtera rumah tangga, sementara si ce merasa sudah siap untuk menikah dan dia berkeyakinan tidak baik menunda-nunda pernikahan kalau dirinya sudah siap. Ketika ditanyakan pada pihak co tentang alasan ketidak beraniannya untuk melamar yaitu: dia merasa belum bisa membahagiakan kekasihnya dan takut tidak bisa membahagiakan istrinya nanti, padahal si ce bercerita bahwa dia sangat bahagia selama menjalin hubungan dengan co itu..

..Belakangan ini, si ce akan dilamar oleh teman laki-lakinya yang lain. Dengan niat ingin menyempurnakan ibadah, ada pihak yang siap menikahi, restu orang tua sudah ditangan dan si co pun mengikhlaskan (karena si co hanya ingin melihat ce-nya bahagia meskipun bukan dia yang membahagiakannya), si ce akhirnya mengambil keputusan..

Ya ampyuuun, gemes ga sih ama co-nya, aneh deh..Si co ingin membahagiakan ce-nya, tapi standar kebahagian yang dia ambil bukan kebahagiaan dari ce itu sendiri. Meskipun si ce sudah menjelaskan kebahagiaan menurut dirinya, namun tidak bisa merubah pandangan si co. Akhirnya tidak ada titik temu dari definisi kebahagiaan bagi mereka. Keras kepala banget ya.. Harusnya kan penetapan definisi/keputusan yang diambil antara 2 org itu yang ditengah2 (yang satu nurunin standar bahagianya, yang lain naikin standar bahagianya, sampe ada titik temu) jadi hasilnya bisa diterima dan disepakati oleh kedua belah pihak, kalau perlu ada komitmen bersama untuk menanggung bersama apapun akibat yang terjadi setelah kesepakatan itu diambil. Kan enak tuh kalo gitu, ga ada yang egois, masing2 tinggal bertanggung jawab ama komitmennya. Ga mudah memang utk mengambil keputusan, keberanian dan kematangan berpikir mutlak diperlukan.. Hhh ini kali yang dimaksud dengan ”bukan jodoh”, meskipun mereka saling mencintai.. yaah, semoga kita bisa ngambil pelajaran dari ini, dan kita doakan saja si co jadi lebih dewasa dan bijaksana setelah kejadian ini..

Eh, jadi kepikiran juga, sudahkah standar ibadah kita sama dengan apa yang Tuhan inginkan? :D jd bahan renungan sendiri deh