1. ikhlas (QS 98:5), kunci utama ibadah, agar perjalanan dakwah bertabur berkah (QS 37: 99)
2. teladan, inilah kekuatan dakwah sebenarnya. Apa yang ada dihatinya itulah yang dia ucapkan, apa yang diucapkan itulah yang diamalkan karena dia tahu besarlah kemurkaan Allah kepada mereka yang tidak konsekuen (QS 61:3).
3.`Aabid, ahli ibadah. Sebaik-baik juru dakwah adalah Rasulullah. Beliau tidak pernah putus berzikir (QS 33: 41-44), Tahajjud (QS 17: 79), berjamaah di masjid (QS 9:18), menjaga wudhu, puasa sunah, dan sebagainya. Kekhusukan dan kesenangan ibadah membuat hati bersih, pikiran jernih, bicara pun menjadi hikmah, akhlak pun mulia.
4. istiqamah dan tsiqqoh (QS 41:30), komitmen dan konsisten, tidak ragu, tidak rapuh, tidak minder, apalagi riya, tidak mudah tergoda, tidak memilah tempat atau siapa yang mengundang, dan sungguh aib besar bagi yang menentukan tarif dakwahnya. Mereka yang dicintai akan dihargai, tapi mereka yang minta dihargai tidak akan dicintai oleh umat.
5. tidak merasa paling suci (QS 53: 32). Sibuknya di waktu luang adalah asyik memperbaiki diri dan paling cepat koreksi diri.
6. paham fikih dakwah. Ada tabligh, taklim, dan tarbiyah..Dia berbahasa sesuai tempat dan sesuai dengan kemampuan umatnya (QS 14: 4). Bukan hanya menyampaikan, tetapi yang penting tersampaikan.
7. terus semangat belajar sebagaimana semangatnya mengajar (QS 3: 79).
2. teladan, inilah kekuatan dakwah sebenarnya. Apa yang ada dihatinya itulah yang dia ucapkan, apa yang diucapkan itulah yang diamalkan karena dia tahu besarlah kemurkaan Allah kepada mereka yang tidak konsekuen (QS 61:3).
3.`Aabid, ahli ibadah. Sebaik-baik juru dakwah adalah Rasulullah. Beliau tidak pernah putus berzikir (QS 33: 41-44), Tahajjud (QS 17: 79), berjamaah di masjid (QS 9:18), menjaga wudhu, puasa sunah, dan sebagainya. Kekhusukan dan kesenangan ibadah membuat hati bersih, pikiran jernih, bicara pun menjadi hikmah, akhlak pun mulia.
4. istiqamah dan tsiqqoh (QS 41:30), komitmen dan konsisten, tidak ragu, tidak rapuh, tidak minder, apalagi riya, tidak mudah tergoda, tidak memilah tempat atau siapa yang mengundang, dan sungguh aib besar bagi yang menentukan tarif dakwahnya. Mereka yang dicintai akan dihargai, tapi mereka yang minta dihargai tidak akan dicintai oleh umat.
5. tidak merasa paling suci (QS 53: 32). Sibuknya di waktu luang adalah asyik memperbaiki diri dan paling cepat koreksi diri.
6. paham fikih dakwah. Ada tabligh, taklim, dan tarbiyah..Dia berbahasa sesuai tempat dan sesuai dengan kemampuan umatnya (QS 14: 4). Bukan hanya menyampaikan, tetapi yang penting tersampaikan.
7. terus semangat belajar sebagaimana semangatnya mengajar (QS 3: 79).
Isinya berat ya, tapi kita niatkan spy kita bisa ngemban amanah itu dng baik, yuk dimulai dengan Bismillah..