Manusia hanya bisa berencana dan berusaha, Allah lah yang menetapkan hasil. Kita sering merasa putus asa dan kecewa bila usaha yang kita lakukan tidak berbuahkan hasil, padahal hasil bukanlah wewenang kita, hasil mutlak milik Allah. Kewajiban kita hanyalah berencana, berusaha dan terus berusaha, kemudian menyerahkan keputusan ditangan Allah. Allah tidaklah melihat hasil dari usaha kita, yang Dia lihat adalah proses/usaha yang sudah kita lakukan untuk memanfaatkan seluruh potensi yang sudah diberikan-Nya (akal, ruh dan jasad), dan dilakukan semata2 untuk-Nya (ikhlas).. Selama proses yang kita jalani itu, meskipun sudah kita niatkan hanya untuk-Nya, bukan berarti perjalanan kita akan mulus begitu saja. Justru, semakin kuat niat kita untuk memurnikan proses tersebut, maka ujian Allah akan semakin besar pula...dan, adalah pilihan kita untuk tetap bertahan pada pendirian kita semula, atau putus asa dan menyerah?? Sesungguhnya Allah tidak dirugikan sedikitpun ketika kita menyerah, tapi yang sangat merugi adalah diri kita sendiri.Kita PASTI bisa menghadapi ujian tersebut kalo kita bisa bersabar, karena ujian tidaklah ditimpakan pada seseorang melainkan sesuai kesanggupannya..kalo ngerasa ga sanggup??Allah udah ngasih petunjuk: ”Jadikan shalat dan sabar sebagai penolongmu”..Ya, hanya Allah yang akan memberi pertolongan untuk menguatkan kita, tapi Dia sudah menentukan caranya, yaitu lewat shalat dan sabar. Yakin deh, pertolongan Allah itu dekat, dari arah yang ga disangka2, dan Dia akan memberikan hasil yang TERBAIK..Percaya itu, karena Allah sesuai dengan prasangka hamba-Nya..tapi, kapan hasil itu akan terlihat?? bukan urusan kita memikirkannya, kewajiban kita pada-Nya belum kita penuhi masa’ dah mau nuntut hasil? berusaha terus dan teruslah berusaha..
Lagi mikir tentang hal diatas, ehh, dapet artikel bagus yang masih berkaitan dengan topik kali ini..Kadang kebetulan2 itu saling berintegrasi dan menuntun kita pada suatu jalan..Makin yakin deh kalo Allah itu ga ninggalin kita gitu aja :)
Di artikel itu disebutkan bahwa, spirit agama Islam adalah bergerak. Spirit itu tercermin didalam 2 ibadah wajib umat islam yaitu shalat dan haji. Di dalam shalat, kaum muslim diharuskan menggerakan seluruh anggota tubuh secara beraturan. Begitu pula dengan tawaf, berjalan mengelilingi Ka’bah sebanyak 7 kali putaran, menunjukan kegiatan manusia yang tiada henti bergerak menuju Allah. Juga sa’i, berlari-lari kecil diantara bukit Shafa dan Marwah yang panjangnya kira-kira seperempat mil sebanyak tujuh kali putaran, yang merupakan tapak tilas perjuangan siti Hajar dari satu bukit tandus ke bukit tandus lain hanya untuk mencari air buat anaknya-Ismail- yang sangat kehausan.. siti hajar tahu bahwa bukit itu tandus, tapi dia terus berusaha mencari, meski daerah tersebut sudah dilewatinya berkali2 (kalo kita, dah triplo trus ga ada hasil, mulai surut deh usahanya)..Akhirnya, Allah nunjukin kasih sayang-Nya, Dia mengeluarkan sumber mata air dibekas pijakan telapak kaki ismail kecil yang airnya tidak pernah kering hingga sekarang, yaitu air zamzam, Ajaib kan?? Coba pikir, secara logis, apa kaitannya lari-lari 7 kali ama keluarnya mata air?? Allah memberikan hasil, semata2 karna kasih sayangnya...kalo dia dah berkehendak, maka ’jadilah’.
Menurut artikel itu, berputar tujuh kali melambangkan jumlah hari dalam 1 minggu. Itu artinya, manusia diperintahkan untuk menjalani hidup ini dengan penuh dinamis dan semangat. Bagi seorang muslim, bergerak sama artinya dengan memanfaatkan karunia Ilahi berupa anugrah fisik yang sehat untuk memperbanyak amal saleh. Olehkarna itu pantang bagi seorang muslim untuk berhenti stagnan, menganggur dan tidak berbuat apa2, melalaikan kewajiban&tanggung jawab. Kaum muslim diberikan rumus untuk bergerak tak kenal lelah dan berputus asa, dari satu titik ke titik berikutnya hingga membuahkan hasil, disertai perencanaan yang matang. Bertujuan itu harus, tetapi gerak segala-galanya. Karena bergerak dengan mengikuti prosesnya(niat karna Allah, sabar dan shalat) adalah amal saleh, sekalipun tidak memuaskan hati kita, insya Allah akan dinilai ibadah oleh Allah SWT.
Wallahualam.
[buat saya sendiri yang lg ngalamin kegagalan penelitian berulang2 di lab, temen2 yg dah bosen ngirimin lamaran kerjaan ke berbagai tempat tapi blm ada jawaban, seseorang yang lg ngerasa didzolimin terus menerus, temen2 yg dah ampir putus asa cari pendamping hidup, temen2 (lagi) yang udah beberapa taun nikah tapi belum dikaruniai anak, dan banyak orang lainnya yg pasti punya masalah..Ayo SEMANGAAAAAATT!]
Artikel diambil dari: Yayan Amancik, Hikmah-Republika, 28 Juni 2007.