Pernah ga ngerasa minder? Saya pernah ngerasa kaya gitu. Saya mikir: kok diciptain kaya gini sih: badan ga tinggi jg ga pendek (pas2an lah, hehehe), tampang pas-pasan (pas utk jd model hahaha), kemampuan pas-pasan, otak pas-pasan, untuk ngapalin susahnya bukan main, ngapalin ama temen, mulainya barengan, tapi dia tiba2 dah selesai lagi, lha saya masih berkutat di halaman2 depan,,nasiiib jadi orang pas-pasan. Rasanya hidup ini ga adil..
Setelah melewati proses perenungan (ciee, sok bgt siy), akhirnya ditemukan permasalahannya : saya selalu melihat segala sesuatunya pake kacamata duniawi, makannya jadi cape sendiri dan malah mikir yang nggak2 ke Allah..Seharusnya kan ngeliat segala sesuatu tu dengan standar yang Allah bikin. Sesuai dengan tujuan Allah menempatkan kita di dunia: Ibadah, maka hal yang akan diliat oleh Allah adalah keimanan&ketakwaan (terlihat dari hati&perbuatan kita)..Ketika pertama kali kita dilahirkan di dunia, setiap orang diberikan hati yang bersih, ga ada yg nggak (kita semua tau kan klo bayi itu suci, polos, dan bersih), dari sini kita bisa melihat betapa ADIL-nya Allah..Jadi standar adil tu bukan dari otak, fisik, atau rejeki yang dimiliki oleh seseorang, tapi ada di hati..Apakah dengan kelebihan atau kekurangan yang dimiliki, kita tetap bisa menjaga kebersihan hati sebagaimana ketika dilahirkan??
Mudah-mudahan dengan cara pandang tentang keadilan ini bisa membuat kita selalu bersyukur dengan segala yang ada pada diri kita..Ga masalah orang lain punya kelebihan2 yang ga kita miliki, daripada mikirin kelebihan orang lain, lebih baik kita mengoptimalkan segala potensi yang kita miliki, karena kita tidak mempertanggung jawabkan potensi orang lain, yang akan kita pertanggung jawabkan di hadapan-Nya adalah diri kita sendiri: apa yang sudah kita lakukan dan bagaimana kita tetap menjaga kebersihan hati kita.. setujuu?
Kita tidak selalu mendapatkan apa yang kita sukai. Oleh karena itu berusahalah untuk selalu menyukai apa2 yang kita dapatkan
Cerita
Seekor anak anjing yang kecil mungil sedang berjalan2 di sebuah ladang. Ketika dia mendekati kandang kuda, dia mendengar binatang besar itu memanggilnya. ”kamu pasti anak baru disini, cepat atau lambat kamu akan mengetahui bahwa pemilik ladang ini mencintai saya lebih dari binatang lainnya, karena saya mampu mengangkut banyak barang untuknya. Saya kira binatang sekecil kamu tidak akan bernilai sama sekali baginya”, ujarnya dengan sinis.
Anjing kecil itu menundukan kepalanya dan pergi. Tiba2 dari kandang sebelah, ia mendengar suara seekor lembu:”Saya adalah binatang yang paling terhormat disini, sebab tuan pemilik ladang ini selalu membuat keju dan mentega dari susu saya. Kamu tentu tidak berguna bagi keluarga disini”, dengan nada mencemooh.
Belum lagi kesedihannya hilang, ia mendengar teriakan biri-biri: ”Hai lembu, kedudukanmu tidak lebih tinggi dari saya. Aku memberi bulu pada pemilik ladang ini. Aku memberi kehangatan kepada seluruh keluarga disini. Tapi kata-katamu soal anjing kecil itu memang benar. Dia sama sekali tidak bermanfaat disini”.
Satu demi satu binatang disitu ikut serta mencemooh anjing kecil, sambil menceritakan betapa tinginya kedudukan mereka diladang itu. Ayam berkata bagaimana dia telah memberikan telur, kucing bangga bagaimana dia telah melenyapkan tikus-tikus dari ladang itu. Semua sepakat kalau si anjing kecil itu adalah mahluk tak berguna dan tak sanggup memberikan sumbangan apapun bagi keluarga itu.
Terpukul oleh kecaman binatang-binatang lain, anjing kecil itu pergi ke tempat sepi dan mulai menangis menyesali nasibnya. Sedih rasanya, sudah yatim piatu, dianggap tak berguna, disingkirkan dari pergaulan pula..
Ada seekor anjing tua diditu mendengar tangisan tersebut, lalu dia mendengarkan keluh kesah si anjing kecil: ” Saya tidak dapat memberikan sumbangan kepada keluarga disini, saya hanyalah hewan yang paling tidak berguna disini”, keluh si anjing kecil sambil terisak2.
Dengan terharu, anjing tua berkata: ”Memang benar bahwa kamu terlalu kecil untuk menarik pedati, kamu tidak bisa menghasilkan telur, susu, ataupun bulu. Tapi, bodoh sekali jika kamu menangisi sesuatu yang tidak mampu kamu lakukan. Kamu harus menggunakan kemampuan yang diberikan oleh Tuhan untuk membawa kebahagiaan dan manfaat”.
Malam itu ketika pemilik ladang baru pulang dan kelihatan amat lelah karena perjalanan jauh, anjing kecil itu lalu menghampirinya, menjilat kakinya, dan melompat kepelukannya. Sambil menjatuhkan diri ke tanah, pemilik ladang dan anjing kecil itu berguling2 dirumput disertai tawa ria. Akhirnya pemilik ladang itu memeluk dia erat2, mengelus2 kepalanya, kemudian berkata: ”Meskipun saya pulang dalam keadaan letih, tapi rasanya semua jadi sirna bila kamu menyambutku seperti ini. Kamulah yang paling berharga diantara semua binatang di ladang ini. Kamu kecil, tapi sangat mengerti arti kasih sayang”.
Pesan moral:
- Jangan bersedih ketika kamu tidak dapat melakukan sesuatu seperti orang lain lakukan, bila memang kamu tidak memiliki kemampuan untuk itu.
- Tetapi, apa2 yang dapat kamu lakukan, kerjakanlah itu dengan sebaik2nya
- Jumlah penduduk di dunia ini lebih dari 6 milyar. Jadilah diri kamu sendiri, tidak perlu menjadi orang lain. Sudah terlalu banyak orang lain, dan hanya ada satu dirimu. Hargai dan kembangkan potensi-potensi yang kamu miliki
- Ingatlah, bahwa orang2 yang paling berbahagia tidak selalu memiliki hal2 terbaik, tetapi mereka selalu berusaha menjadikan yang terbaik dari setiap hal yang hadir dalam hidupnya