Tidak tampak..bukan berarti tidak ada..

Friday, October 16, 2009

Kebaikan pada Manusia

Mengapa Allah tidak menciptakan manusia sebagai mahluk yang lebih mulia lagi, mahluk seperti para malaikat?

Kebaikan tidak bisa eksis pada seorang mahluk ditataran yang sangat tinggi jika ia begitu saja diprogramkan ke dalam diri mahluk itu. Kebaikan, jika diprogramkan bukanlah kebaikan sejati sebagaimana yang kita pahami, melainkan sesuatu yang lain. Kita dapat memprogram computer supaya selalu benar, tetapi kita tidak bisa mengatakannya sebagai komputer yang benar. Kita tidak menganggap stetoskop sebagai penyayang meskipun ia membantu orang sakit. Al-Quran menghadirkan para malaikat sebagai mahluk tanpa kehendak bebas, tetapi manusia mampu bangkit sampai pada ketinggian yang jauh melampaui mereka atau tenggelam dalam kerendahan yang jauh dibawah mereka.

Kebaikan adalah konsep yang abstrak dan sulit didefinisikan. Tetapi, bisa disepakati, supaya kebaikan bertambah paling tidak dibutuhkan 3 hal:
1.Kehendak bebas atau kemampuan untuk memilih
2.Intelek, sehingga seseorang mampu menimbang konsekuensi dari pilihan-pilihannya dalam mengambil pelajaran darinya
3.Penderitaan dan kesulitan

Alquran sungguh-sungguh menekankan ketiga aspek tersebut ketika membahas evolusi spiritual manusia. Misalnya, bertambahnya sifat kasih sayang tidak mungkin tanpa melalui pengalaman menderita. Sifat ini juga menuntut adanya pilihan: kemampuan untuk memilih mengulurkan tangan kepada yang membutuhkan atau mengabaikannya. Intelek penting agar orang mampu menilai seberapa besar dirinya akan terlibat dalam menunjukan kasih sayang kepada orang-orang yang menderita.

Dari buku "bahkan malaikatpun bertanya", Jeffrey Lang

No comments: